BANDUNG, PelitaJabar – Guna mencapai Indonesia sejahtera pada 2025, dan menghasilkan generasi emas 2045, salah satunya tercukupi sandang pangan. Namun, berbagai tantangan masih menghadang. Diantaranya pengendalian kuantitas penduduk serta persebarannya.
Karena itu, BKKBN menggelar konsolidasi antara pusat dan perwakilan BKKBN provinsi, khususnya di lingkungan Bidang Pengendalian Penduduk agar dapat bersinergi secara berkesinambungan dalam melaksanakan kebijakan teknis di Bidang Pengendalian Penduduk.
Kegiatan dibuka secara hybrid oleh Deputi Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN RI, Bonivasius Prasetya Ichtiarto, dilanjutkan keesokan harinya dengan arahan dari Kepala BKKBN RI, Hasto Wardoyo.
Hasto menegaskan pentingnya rapat koordinasi teknis sebagai ajang rembuk evaluasi sekaligus merumuskan kebijakan kependudukan.
“Masalah penduduk yang terkait dengan demografi saat ini sedang berada di masa transisi yang menentukan arah kebijakan pembangunan bangsa. Kalau saat ini kita salah dalam membuat kebijakan, maka kita akan semakin jauh dari harapan tercapainya penduduk berkualitas di tahun 2045,” tegas Hasto dalam siaran persnya Jumat 25 Agustus 2023.
Melalui rakortek selama 4 hari mulai 23-26 Agustus itu, bisa mempertajam implementasi program sekaligus menyelaraskan strategi operasional Kedeputian Bidang Dalduk dengan Perwakilan BKKBN Provinsi.
Dengan demikian, pemangku kepentingan bersama mitra dapat bersinergi dalam pencapaian Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting.
Hadir Sekretaris Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat, Irfan Indriastono, serta para mitra kerja terkait. ***