Hari Perdamaian Internasional, Patani Selatan Thailand Masih Jauh dari Damai

- Penulis

Sabtu, 24 September 2022 - 11:05 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

HARI PERDAMAIAN Internasional atau International Day of Peace yang diperingati setiap tahun pada 21 September, seharusnya berlaku bagi seluruh ummat manusia.

Namun bagi Patani Selatan Thailand, masih mengalami konflik berkepanjangan hingga hari ini, dan masih jauh dari kata damai.

Menurut data Deepsouthwatc (DSW), sejak awal Januari 2004 hingga Agustus 2022, dari total 21.614 kasus kejadian, sebanyak 7.382 jiwa meninggal dunia, dan 13.684 jiwa mengalami luka-luka.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Proses rundingan damai antara gerakan pejuang Patani dengan kerajaan Thailand telah berlangsung selama beberapa tahun ini, namun belum menemukan titik akhir.

Selama ini, pemerintah Thailand sering melakukan diskriminasi terhadap warga sipil Patani dengan cara operasi, pengepungan, pengeledahan, penangkapan, penyiksaan, penghilangan, pembunuhan diluar jalur hukum secara tidak perikemanusiaan, dan melanggar Hak Asasi Manusia (HAM).

Salah satu konflik yang membekas di hati warga sipil Patani adalah peristiwa pembantaian massa di hadapan pejabat polisi Takbai Wilayah Narathiwat pada 25 Oktober 2004. Puluhan jiwa melayang, dan menambah jumlah janda, serta anak yatim piatu.

‘Ironisnya, pemerintah dan militer Thailand tidak bertanggung jawab atas peristiwa Takbai tersebut’.

Hingga saat ini, warga sipil Patani tetap memperjuangkan hak-hak mereka untuk merasakan hidup damai, walau harus bersabar dengan situasi dan tantangan yang amat pedih. Akan tetap menjadi cita-cita besar untuk hidup berbangsa dan bernegara yang diakui dunia internasional.

Peringatan Hari Perdamaian Internasional ini didedikasikan demi perdamaian dunia, dan secara khusus demi berakhirnya perang dan kekerasan yang terjadi selama ini, serta mendapatkan akses bantuan kemanusiaan bagi negara-negara yang memerlukannya.

Demikian, Hari Perdamaian Internasional pertama kali diperingati pada tahun 1982, dan dipertahankan oleh banyak negara, kelompok politik, militer, dan masyarakat. ***

Komentari

Berita Terkait

215 Tahun Kota Bandung, dari Kampung di Cikapundung Menjadi Kota Modern
Erwin Sebut Air Seteguk Untuk Suami, Isteri Mendapat Pahala Besar
Cetak Advokat Handal, DPD FERARI Jabar dan STAI Siliwangi Gelar PKPA
Penutupan AAYF 2025, Farhan Sebut Bandung Adalah Kota dengan Ragam Budaya Berkumpul dan Bersatu
Vakum 11 Tahun, Farhan Harap Pasar Seni ITB Jadi Agenda Rutin
Malaysia Hingga India Hadiri Pembukaan Asia Africa Festival 2025
Uji Tabrak TIGGO 9 Kecepatan 50KM/Jam, Hasilnya Luar Biasa
Keren, Karya Kriya Tekstil dan Fashion Tel-U Pernah Kolab Bareng Desainer Ternama

Berita Terkait

Selasa, 21 Oktober 2025 - 20:57 WIB

215 Tahun Kota Bandung, dari Kampung di Cikapundung Menjadi Kota Modern

Selasa, 21 Oktober 2025 - 20:33 WIB

Erwin Sebut Air Seteguk Untuk Suami, Isteri Mendapat Pahala Besar

Senin, 20 Oktober 2025 - 18:36 WIB

Cetak Advokat Handal, DPD FERARI Jabar dan STAI Siliwangi Gelar PKPA

Senin, 20 Oktober 2025 - 17:32 WIB

Penutupan AAYF 2025, Farhan Sebut Bandung Adalah Kota dengan Ragam Budaya Berkumpul dan Bersatu

Senin, 20 Oktober 2025 - 17:21 WIB

Vakum 11 Tahun, Farhan Harap Pasar Seni ITB Jadi Agenda Rutin

Berita Terbaru

Wali Kota Bandung saat meninjau Pasar Seni ITB. PJ/Dok

FEATURED

Vakum 11 Tahun, Farhan Harap Pasar Seni ITB Jadi Agenda Rutin

Senin, 20 Okt 2025 - 17:21 WIB