SOREANG, PelitaJabar – Jelang hari H pencoblosan Pilbup Bandung 2020 tepatnya 9 Desember 2020, diramaikan dengan bocornya dokumen rahasia milik salah satu kantor konsultan politik nasional di sejumlah grup sosial media WhatsApp.
Dokumen hasil rilis terbaru dari Poldata Indonesia Konsultan itu, memuat sejumlah informasi tentang pelaksanaan Pilbup Bandung 2020, termasuk hasil survei popularitas dan elektabilitas tiga pasangan calon bupati dan wakil bupati Bandung.
Adapun informasi tingkat elektabilitas yang tercantum yakni paslon Nia – Usman sebesar 40,91% yang ditunjukan dalam angka dan grafik batang berwarna kuning, sementara elektabilitas Yena – Atep sebesar 10,93% berwarna merah. Sementara Dadang – Sahrul sebesar 35,03% berwarna hijau.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain itu, terdapat angka 13,13% di atas grafik batang berwarna putih yang menunjukan jumlah pemilih yang belum menentukan pilihan (undecided voters).
Dalam slide tersebut juga tertulis “Dokumen Rahasia Tidak Untuk Dipublikasikan”. Hasil survei dilakukan pada 23-30 November 2020.
Direktur Eksekutif Poldata Indonesia Konsultan Arif Fajar Budiman membenarkan hasil tersebut. namun dirinya merasa heran mengapa informasi tersebut bisa beredar ke publik.
“Data tersebut benar. Survei untuk tujuan kajian ilmu. Oleh karena itu dibuat dengan sebenar-benarnya tanpa rekayasa apapun. Saya heran mengapa itu bisa bocor ke publik,” ujar Fajar saat dihubungi via telepon, Kamis 3 Desember 2020.
Dia tidak berkomentar banyak. Dirinya masih melakukan penelusuran penyebab dokumen tersebut bisa tersebar di grup WhatsApp warga Kabupaten Bandung. Mal