BANDUNG, PelitaJabar — Iman Rohayai seorang guru di Kota Bandung ikut memprotes adanya sistem zonasi saat PPDB 2019. Sebagai seorang guru, Iman menjadi korban sistem zonasi bagi anaknya yang hendak mendaftar sekolah.
“Jadi saya sebagai guru pun korban sistem zonasi, bahkan anak saya sendiri mau masuk SMA ga keterima karena sistem zonasi ini,” jelasnya, usai aksi didepan Pemkot Bandung, Rabu (3/7).
Dia bahkan mengkritisi adanya jalur perpindahan orang tua.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Dulu tahun 2018 masih ada jalur guru, sekaramg dihapus diganti jalur perpindahan orang tua. Namun sekarang sepertinya rakyat dipermainkan, masa anak Gubernur dari Cigadung bisa sekolah di SMA favorit, padahal domisilinya jauh, itu yang saya sayangkan,” sesalnya.
Menyikapi hal tersebut, Iman meminta pemerintah tegas. “Pemerintah harus tegas, dan jangan berpihak kepada pejabat, berpihak kepada rakyat,” ujar Iman.
Perihal kartu keluarga, menurutnya pemerintah harus jeli juga.
“Aparat kewilayahan jangan ikut bermain dengan memanipulasi kartu keluarga. Seharusnya kartu keluarga si anak itu masuk sesuai nama orang tua, bukan hanya numpang kartu keluarga,” pungkasnya. Rief