BANDUNG, PelitaJabar – Dibukanya kran pasar bebas membuat dunia usaha seperti industri tekstil terancam gulung tikar. Pasalnya, persaingan harga dan regulasi yang belum jelas, membuat para pelaku usaha menjerit.
Seperti yang dikatakan David Leonardi, Wakil Ketua Badan Perwakilan Daerah Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jawa Barat, kondisi tekstil saat ini sedang dibanjiri oleh barang-barang impor terutama Cina, yang membuat dunia tekstil melesu.
“Karena itu, kita sekarang sedang berupaya mendorong DPR untuk membuat satu regulasi, itu salah satunya adalah PMAD, ini tujuannya untuk mempersulit barang-barang dari luar negeri, karena kalau tidak, akan membahayakan industri lokal,” tegas David disela Workshop Italian Textile Technology Indonesia di Pullman Hotel Bandung, Kamis 14 November 2024.
Tak hanya itu, pihaknya telah bertemu dengan anggota DPR untuk membahas masalah ini.
“Kita telah bertemu dengan Baleg dan Fraksi-Fraksi di DPR. Kalau menurut kami, saya bisa berasumsi bahwa mereka juga masih buta terhadap tekstil. Berarti tugas kami untuk terus meljalin komunikasi kepada mereka, apa sih tekstil, kondisi apa sih yang kita hadapi sekarang, dan apa yang harus kita lakukan kedepannya. Intinya kami sebagai asosiasi tidak boleh putus semangat, untuk terus mengedukasi pemerintah dan legislatif,” paparnya.
Terkait kegiatan Italian Textile Technology Indonesia, dirinya menyambut baik. Karena merupakan langkah strategis untuk memperkuat daya saing industri tekstil di Jawa Barat dan sekitarnya.
“Kemitraan dengan Italia, negara yang sejak lama menjadi pemimpin dalam teknologi tekstil, merupakan peluang besar bagi industri kita untuk bertransformasi dan mengadopsi teknologi yang lebih maju, sehingga dapat terus menjadi pusat tekstil yang inovatif dan tetap kompetitif di pasar global,” ujarnya.
Sementara Dr. Marco Salvade, Presiden ACIMIT menyebutkan, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi momentum meningkatkan standar industri tekstil Indonesia menuju tingkat yang lebih modern dan berdaya saing internasional.
“Kami sangat berharap bahwa teknologi ini dapat berkontribusi positif pada pertumbuhan industri tekstil di
Indonesia. Workshop ini bukan hanya sekadar presentasi teknologi, tetapi juga undangan terbuka untuk
saling belajar dan berkolaborasi dalam menciptakan industri tekstil yang lebih baik bagi masa depan,” pungkasnya.
Dalam kegiatan tersebut, Italian Trade Agency, Kantor Promosi Dagang Kedutaan Besar Italia bersama ACIMIT (Asosiasi Produsen Mesin Tekstil Italia) juga menggelar Workshop Italian Textile Technology Indonesia untuk memperkenalkan teknologi terbaru dalam industri tekstil Italia di Indonesia.
Acara ini diselenggarakan di dua kota, Solo dan Bandung. ***