JAKARTA, PelitaJabar – Kementerian Keuangan mencatat, pertumbuhan ekonomi domestik pada kuartal III-2024 berada di kisaran 5%. Sementara tingkat inflasi terjaga di level 2,51% dan nilai tukar Rupiah
terhadap Dolar penguatan selama tiga bulan terakhir, mencapai Rp15.260 pada September 2024.
Sejalan dengan stabilnya inflasi dan penguatan Rupiah, Bank Indonesia mengambil langkah proaktif dengan menurunkan suku bunga BI7DRR sebesar 25 basis poin menjadi 6,00% pada September 2024.
Seiring dengan kondisi ekonomi domestik yang masih menantang, kinerja industri otomotif di Indonesia juga masih melesu hingga September 2024. Penjualan ritel mobil baru menurun sebesar 12% y/y menjadi 657 ribu unit. Sementara penjualan sepeda motor baru meningkat hanya 5% y/y menjadi 4,7 juta unit.
“Adira Finance membukukan penurunan pembiayaan baru sebesar 9% y/y menjadi Rp27,8 triliun sepanjang 9M24, terutama disebabkan oleh penurunan segmen otomotif dengan kondisi industri otomotif yang saat ini sedang melesu. Namun, Perusahaan berhasil mencatat pertumbuhan positif pembiayaan baru di segmen non- otomotif, mencapai Rp 6,8 triliun, dimana pembiayaan multiguna berkontribusi terbesar dalam pembiayaan non- otomotif. Piutang pembiayaan yang dikelola Perusahaan (termasuk pembiayaan bersama) tumbuh sebesar 7% y/y menjadi Rp56,6 triliun.” papar Dewa Made Susila, Direktur Utama Adira Finance dalam rilisnya yang diterima PJ Jumat 1 November 2024.
Dikatakan, perusahaan mencatatkan pembiayaan baru di segmen syariah sebesar Rp5,9 triliun atau mewakili 21% dari total pembiayaan baru.
Di sisi lain, sebagai bagian dari komitmen terhadap transisi energi bersih di Indonesia, Adira Finance juga menyediakan pembiayaan untuk kendaraan listrik (EV), mencakup sepeda motor dan mobil. Pada 9M24, Adira Finance mencatatkan penyaluran pembiayaan baru EV mencapai Rp290 miliar.
“Secara regional, pembiayaan baru Adira Finance di wilayah Jawa Barat hingga September 2024 tercatat mencapai Rp2,5 triliun, atau sekitar 9% dari total pembiayaan baru Adira Finance. Segmen otomotif berkontribusi sekitar 71% dari total pembiayaan baru di Jawa Barat, sedangkan segmen non-otomotif sebesar 29%,” tambah Nanang Kurniawan, Kepala Wilayah Jawa Barat.
Guna menggenjot pembiayaan, Adira Finance memperluas jaringan bisnisnya secara selektif di wilayah-wilayah yang berpotensi tinggi.
Hingga September 2024, Adira Finance telah mengoperasikan 484 jaringan bisnis di seluruh Indonesia, termasuk cabang syariah.
Dari sisi digital, perusahaan terus mengoptimalkan penjualan melalui platform digital seperti Adiraku,
momobil.id, momotor.id, dan dicicilaja.com.
Sedangkan sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Adira Finance menyelenggarkan Adira
Festival Pasar Rakyat (FPR) dari bulan Agustus 2024 hingga Desember 2024 di beberapa daerah.***