BANDUNG, PelitaJabar – Dunia digital kini terus mengalami perkembangan pesat. Jika dulu hanya mengandalkan media massa untuk terkenal, kini cukup dengan satu aplikasi, bisa langsung viral.
Contohnya Tik Tok. Secara garis besar, TikTok adalah aplikasi untuk membuat dan menyebarkan beragam video pendek, yang dimainkan hanya dengan men-scroll layar ke atas maupun ke bawah.
Nah, bagaimana menjadi TikTokers terkenal, seperti Bowo Alpenlible, dimana pada 2018 lalu, menghebohkan dunia sosial media Indonesia karena menggelar meet & greet dengan penggemarnya melalui aplikasi TikTok.
Di acara tersebut dia memungut biaya hanya untuk foto bersama dengan bocah laki-laki yang akrab dipanggil Bowo itu.
Waw, sudah terkenal, dapat cuan banyak, siapa yang nggak mau?
Gramedia bekerjasama dengan TikTok, beberapa waktu lalu menggelar Mozaik Volume 3, salah satunya workshop bagi pelaku usaha dan penggiat komunitas TikTok, TikTok Shop, hingga cara membuat konten video yang proper, menarik.
Simak ulasan dibawah berikut ini.
• Destinasi utama bagi video berdurasi pendek (15 detik – 5 menit)
• TikTok memiliki misi untuk menginspirasi kreativitas dan membawa kebahagiaan
• Melalui fitur yang mudah digunakan (termasuk efek, filter, musik dan lainnya) mendukung pengguna sekaligus
brand untuk membuat konten
• Di Indonesia, TikTok menerapkan batas minimal umur pengguna 14 tahun (di atas rata–rata industri)
• Di Indonesia, konten paling populer adalah komedi, edukasi, fesyen, vlog, talent dan makanan
• TikTok memiliki lebih dari 1 miliar pengguna aktif bulanan di seluruh dunia, seperempatnya disumbang dari pasar Asia Tenggara yang telah melampaui 240 juta pengguna
Yang Harus dilakukan:
• Pastikan menggunakan virtual background yang telah disediakan atau virtual background sesuai brand TikTok (jika kegiatan dilaksanakan virtual)
• Pastikan untuk bersikap sopan, menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, serta gunakan nada lembut selama berinteraksi dengan seluruh peserta acara
• Membagi informasi yang benar, berdasarkan pengetahuan terbaik Anda
• Dengarkan seluruh pertanyaan sebelum menjawab dan sederhanakan jawaban Anda
• Berikan kiat, saran, atau wawasan tambahan untuk membantu Anda memperjelas poin Anda
• Menyebut pengguna TikTok sebagai komunitas atau kreator TikTok
• Menggunakan kata “remaja”, bukan anak ketika menjelaskan pengguna muda di TikTok karena pengguna minimal TikTok berusia 14 tahun
• Selalu mengarahkan pertanyaan di luar topik Anda kembali ke topik yang seharusnya melalui jawaban Anda
Yang Harus di hindari sebagai berikut:
• Menyebut dan mengasosiasikan TikTok dengan platform media sosial karena TikTok merupakan short video distribution platform atau platform video singkat
• Menyebut kreator konten/komunitas TikTok dengan panggilan “TikToker” atau “TikTokers”
• Mengasosiasikan TikTok sebagai ‘dance platform’. Hindari penyebutan kata “joget”, “goyang” atau kata serupa saat membicarakan TikTok
• Tidak menyebutkan kata “viral”, dan bisa diganti dengan kata “populer” atau “terkenal”.
• Mengidentifikasi TikTok dengan aplikasi anak. Gunakan kata “remaja”, karena pengguna TikTok berusia min. 14 tahun
• Menyebutkan platform atau media sosial lain. Sebagai alternatif, bisa menggunakan istilah ‘internet’ atau ‘platform lain’
• Menyebutkan brand atau kompetitor TikTok. Apabila diperlukan untuk menunjukkan perbandingan, silakan ganti nama brand dengan ‘brand A’, ‘brand B’
• Membahas tentang sektor/industri yang merujuk pada sorotan yang buruk
• Menggunakan kata–kata yang berkonotasi negatif dan kata umpatan sepanjang acara. ***