Jabar Tertinggi Pengidap Struk

- Penulis

Sabtu, 18 Januari 2020 - 16:58 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANDUNG, PelitaJabar – Di wilayah Jawa Barat, Riset Kesehatan Dasar 2018 menunjukkan berbagai jenis penyakit memiliki prevalensi yang melebihi rata-rata nasional.

Data kasus Penyakit Tidak Menular (PTM) menunjukkan penyakit jantung diderita oleh 1,6% masyarakat (rata-rata nasional 1,5%), hipertensi sebanyak 9,67% (rata-rata nasional 8,36%), stroke sebanyak 11,4% (rata-rata nasional 10,9%), hingga gagal ginjal kronis sebanyak 0,48% (rata-rata nasional 0,38%).

dr. Laura Anasthasya, Sp.PD

“Setelah 2012, tren penyakit bertambah adalah pennyakit tidak menular seperti kanker, struk, ginjal kronik, diabetes,” jelas dr. Laura Anasthasya, Sp.PD dari RS Premier Jatinegara, Jakarta saat peluncuran PRUTotal Critical Protection (PRUTop) dan PRUTotal Critical Protection Syariah (PRUTop Syariah) di Harris Hotel Bandung Sabtu (18/01/2020).

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sementara angka struk di Indonesia sejak tahun 2013, dari 7 persen per mil meningkat selama 5 tahun terakhir menjadi 10,9 persen.

“Jabar tertinggi diantara propinsi di Indonesia. Penduduk Jabar lebih beresiko terkena penyakit kritis. Infeksi pada paru paru juga masih cukup tinggi di Jabar sebesar 2,5 persen,” ucapnya.

Sedangkan penyakit baru lainnya adalah penyakit menular dari hewan yang dikenal dengan zoonosis, seperti misalnya flu burung.

“Yang sangat rentan adalah jamaah haji, salah satunya penularan dari unta, atau flu unta. Dan terbaru Leptopsirosis, yaitu penyakit yang datang dari hewan, misalnya terjadi kontak secara langsung dengan tikus, kencing tikus. Ini terjadi beberapa waktu lalu setelah banjir di Jakarta,” tegasnya.

Karena terserang berbagai penyakit, seseorang akan mengalami kehilangan mata pencaharian, tidak produktif dan tentu saja berdampak terhadap keluarga.

Karena itu, PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) membuat terobosan baru dengan meluncurkan PRUTotal Critical Protection (PRUTop) dan PRUTotal Critical Protection Syariah (PRUTop Syariah).

“Solusi ini adalah rangkaian produk pelengkap asuransi tambahan inovatif pertama di industri dalam memastikan masyarakat Indonesia terlindungi secara total tanpa ada batasan jumlah maupun jenis penyakit kritis,” ungkap Rusli Chan, Chief Agency Officer Prudential Indonesia.

Selama hampir 25 tahun, Prudential Indonesia senantiasa meningkatkan komitmennya untuk menjadikan masyarakat Indonesia hidup lebih sehat dan lebih lama melalui beragam solusi perlindungan kesehatan.

“Kami menyadari kebutuhan masyarakat Indonesia akan perlindungan yang makin dinamis. Oleh karena itu, dengan optimisme kampanye ‘We DO’ Prudential, kami terus berinovasi dengan meluncurkan PRUTop dan PRUTop Syariah, rangkaian solusi asuransi yang melindungi masyarakat dari kondisi kritis secara total.” tambahnya.

Perlindungan atas kondisi kritis yang lebih luas, tidak lagi terbatas pada jumlah penyakit kritis yang dilindungi. Maksimal uang pertanggungan hingga Rp5 Miliar

“Informasi lengkap dapat mengakses www.prudential.co.id,” pungkasnya. Mal

Komentari

Berita Terkait

Lahirkan Atlet Hebat Farhan Dukung Uji Kompetensi Pelatih Cabor
Ribuan Pegawai BKKBN di Gembleng Kopassus
Rusak Parah, Warga Cibuyut Desa Lewo Garut Perbaiki Jalan
Senyuman Santri Yatim Saat Menerima Bantuan Baznas
BLIST Dinilai Mampu Entaskan Kemiskinan, Pengamat Perlu Dikaji
Timnas Atur Strategi di ASEAN U-23 Championship Mandiri Cup 2025
Penyalahgunaan Narkoba Mengkhawatirkan Ratusan ASN Bapenda Ikuti Deteksi Dini
Tercatat 171 Ribu Lebih Pelanggan KA Selama Libur Sekolah

Berita Terkait

Sabtu, 12 Juli 2025 - 19:24 WIB

Lahirkan Atlet Hebat Farhan Dukung Uji Kompetensi Pelatih Cabor

Sabtu, 12 Juli 2025 - 18:32 WIB

Ribuan Pegawai BKKBN di Gembleng Kopassus

Sabtu, 12 Juli 2025 - 17:54 WIB

Rusak Parah, Warga Cibuyut Desa Lewo Garut Perbaiki Jalan

Jumat, 11 Juli 2025 - 16:25 WIB

Senyuman Santri Yatim Saat Menerima Bantuan Baznas

Kamis, 10 Juli 2025 - 20:08 WIB

BLIST Dinilai Mampu Entaskan Kemiskinan, Pengamat Perlu Dikaji

Berita Terbaru

FEATURED

Ribuan Pegawai BKKBN di Gembleng Kopassus

Sabtu, 12 Jul 2025 - 18:32 WIB

DAERAH

Rusak Parah, Warga Cibuyut Desa Lewo Garut Perbaiki Jalan

Sabtu, 12 Jul 2025 - 17:54 WIB

DAERAH

Senyuman Santri Yatim Saat Menerima Bantuan Baznas

Jumat, 11 Jul 2025 - 16:25 WIB