BANDUNG, PelitaJabar – Telkom University kukuhkan Prof. Dr. Suyanto, S.T., M.Sc., menjadi guru besar bidang Kecerdasan Buatan.
Pada sidang senat pengukuhan tersebut, Prof. Suyanto menyampaikan orasi ilmiah bertajuk ‘Komodo Mlipir Algorithm’.
Menurut Prof. Suyanto, Komodo Mlipir Algorithm (KMA) merupakan sebuah algoritma baru, yang merupakan hasil riset dirinya bersama dengan tim di Kelompok Keahlian Intelligence System, Fakultas Informatika.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Algoritma ini termasuk ke dalam kelompok metode optimasi metaheuristik, yang dikenal sebagai Swarm Intelligence (SI).
‘Metode KMA ini telah terdaftar di Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual pada 08 Maret 2021,’ paparnya di Gedung Damar Telkom University, Jumat 10 Desember 2021.
Alumni Teknik Informatika 1993, Telkom University (d/h STT Telkom) itu melanjutkan, berbagai algoritma optimasi metaheuristik yang ada saat ini umumnya, hanya mampu menyelesaikan masalah berdimensi rendah (puluhan hingga ratusan).
“KMA ini dibangun untuk mengatasi kekurangan tersebut. KMA dirancang mampu memberikan jaminan yang tinggi dalam menemukan optimum global serta dapat diskalakan untuk ribuan (bahkan jutaan) dimensi (atau variabel).” Jelasnya.
Prof. Suyanto yang telah menjadi dosen tetap Telkom University sejak tahun 2000 ini, merupakan dosen yang aktif melakukan pengajaran dan penelitian di bidang Artificial Intelligence, Machine Learning, Swarm Intelligence, dan Evolutionary Computation.
Prof. Dr. Suyanto diamanahi oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia sebagai Guru Besar atau Profesor Guru Besar Bidang Ilmu Kecerdasan Buatan Fakultas Informatika Telkom University, berdasarkan surat keputusan NOMOR 79979/MPK.A/KP.05.01/2021 tentang kenaikan jabatan akademik dosen.
Hingga saat ini sudah menghasilkan 94 publikasi ilmiah internasional yang terindeks Scopus dan Scimago, di mana 21 diantaranya dalam bentuk jurnal internasional bereputasi dan 73 lainnya dalam prosiding internasional dan book chapter.
Berdasarkan hasil publikasinya tersebut, Prof. Suyanto memiliki h-index Scopus 14, yang membuat nama Beliau masuk dalam Daftar 2% Ilmuwan Paling Berpengaruh yang diterbitkan oleh Stanford University dan Elsevier BV, Oktober 2021.
Selain itu, Beliau telah mendaftarkan 8 paten, mendapatkan 22 hak cipta, dan menerbitkan 10 buku ajar yang semuanya berkaitan dengan bidang Artificial Intelligence.
Sebagai penutup Prof. Suyanto menyampaikan bahwa Guru Besar ini bukanlah titik finish. Melainkan titik start untuk berlari lebih cepat serta titik awal untuk berkarya lebih banyak. ***