BANDUNG, PelitaJabar – Santernya berkembang, Ketua Pengurus Cabang (Pengcab) NPCI Kabupaten dan Kota melarang atletnya bergabung di Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) Peparnas XVII 2024.
“Ini tidak boleh terjadi, kasihan atlet. Jangan matikan karir mereka. Itu sama saja menutus mata rantai prestasi olahraga yang ditargetkan para atlet. Tugas atlet adalah latihan latihan dan latihan, jangan ganggu pikiran mereka dengan hal yang lain-lain,” tegas Yurisman Tanjung, Ketua Dewan Pertimbangan NPCI Kota Bandung.
Seperti diberitakan media ini sebelumnya, terdapat beberapa Pengcab NPC Kabupaten dan Kota yang akan melayangkan mosi tidak percaya kepada Ketua Umum NPCI Jabar Supriatna Gumilar.
Surat mosi tidak percaya dilayangkan kepada NPCI Pusat di Solo.
Sikap NPC Kabupaten dan Kota itu bahkan diikuti dengan isu larangan kepada atlet untuk tidak memenuhi panggilan dimulainya Pelatda Peparnas.
“Atlet tidak perlu tahu dengan apa yang terjadi antara induk organisasinya dengan NPCI Jabar, mereka itu tugasnya latihan. Itu saja titik,” jelas Yurisman.
Dia melanjutkan, Pelatda baru dimulai, tapi para atlet sudah disuguhi sesuatu yang sebenarnya tidak menjadi konsumsinya. Mereka harusnya tidak tahu. Ini tentu saja membuat mental mereka drop atau down. Seharusnya atlet bersemangat memulai latihan di Pelatda, ini malah dipengaruhi dengan sikap pimpinan Cabang yang kurang simpatik,” tambahnya.
Bagaimana atlet akan berprestasi sebut disabilitas tunanetra ini dan merebut prestasi juara umum di Peparnas Sumatera Utara, jika langkah awalnya saja sudah dipengaruhi hal-hal yang bukan ranah atlet.
Dia berharap para atlet dibiarkan memasuki Pelatda untuk memulai latihan, sehingga target NPCI Jabar juara umum yang juga target Pemerintah Provinsi Jawa Barat dapat terwujud.
“Dan silahkan para pimpinan organisasi melakukan aktifitas, khususnya terkait Musda,” saran Yurisman.
Sementara informasi yang dikumpulkan PJ Senin (04/03/2024), cabor judo terdapat 2 atlet yang belum datang dari kota Sukabumi dan 1 atlet dari KBB.
Sedangkan dari Kabupaten Bekasi hadir, karena para atletnya latihan di Bandung.
Sedangkan di Hotel Kalya adalah atlet tenis meja yang dari Kota Bandung semua sudah datang.
Satu atlet tuna netra dan satu daksa dari Kabupaten Bekasi juga datang.
“Itu pun dipaksa temennya untuk datang. Dan yang lain juga belum ada yang datang” sebut sumber PJ.
Cabor lainnya di Hotel Kalya yaitu bulutangkis, yang datang baru di dari Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Bogor.
Atlet bulu tangkis termasuk cabor tenis meja dari Kabupaten Tasik yang pimpinannya pak Ukun juga belum datang.
Di Hotel Arion cabor atletik yang dari Kota Bandung udah masuk. Lainnya yang datang cuma 1 atlet dari Kabupaten Indramayu.
“Tidak hanya atlet dari Kabupaten Indramayu dan Kabupaten Bekasi banyak yang belum datang atletnya. Tapi sampai hari ini Senin (4/3/2024) masih banyak yang belum datang, khususnya dari 17 Pengcab pembuat mosi tidak percaya,” sebut sumber. Joel