BANDUNG, PelitaJabar – Banyak hal positif yang disampaikan nara sumber, dimana semua peserta serius dan aktif mengikuti workshop yang dilaksanakan National Paralympik Committe Indonesia (NPCI) Kota Bandung di di Hotel Indies Jalan Kebon Jati Kota Bandung, Kamis 26 September 2024.
Mengambil tema pelaksanaan sebuah pertandingan dengan unsur pelatih dan wasit, hadir nara sumber Dr. Iman Imanudin M.Pd dari Binpres NPCI Jabar bersama Hanu Resinurjati P.S.Pd yang merupakan Binpres NPCI Kota Bandung.
Sementara dua nara sumber lagi yaitu Gumilar Dawandi SH. MH yang merupakan Bidang Hukum NPCI Jabar serta Djumono, Sekum NPCI Kota Bandung mengangkat soal hukum dan AD/ART.
Dalam workshop ini Dr Iman mengajak kepada peserta untuk membekali diri dengan skil dan kualitas jika menjadi seorang pelatih.
“Kita harus paham detailnya bagaimana menjadi seorang pelatih. Pahami, teruslah belajar agar dapat mendampingi atlet dengan optimal. Salah memberikan materi latihan jelas akan berdampak buruk pada si atlet. Ini tidak boleh terjadi,” katanya.
Secara teoritis Dr. Iman bertanya kepada peserta jika menangani atlet hal apa yang lebih dulu dilakukan, apakah latihan fisik atau latihan tehnik.
Hampir semua menjawab latihan fisik.
Hal ini mendapat respon cepat dari Dr Iman yang mengatakan salah.
“Harusnya latihan tehnik dulu. Logikanya jika latihan fisik yang didahulukan resikonya adalah tenaga keburu habis, sehingga latihan tehnik sulit dilaksanakan. Tapi jika latihan tehnik yang didulukan tentunya masih banyak tenaga yang tersisa. Sehingga dapat melakukan latihan fisik mau sekuat dan selama apa pun,” terang Dr. Iman.
Dia juga sempat menyinggung belum berjalannya aturan atas pelaksanaan multi event dilakukan NPCI Jabar seperti Pekan Paralympik Daerah (Peparda).
“Ada atlet yang ikut lebih dari satu cabang olahraga. Padahal itu tidak boleh. Lalu dari sisi aturan untuk sebuah Tehnical Hand Book (THB) baru ada menjelang pelaksanaan event. Padahal THB adalah pedoman daerah untuk menyiapkan atletnya.”
“Insya Allah saya sebagai Binpres NPCI Jabar akab mencoba menerapkan untuk Peparda 2026 di Kota Bogor mendatang paling tidak 6 bulan THB sudah ada ditangan NPC daerah,” beber Dr. Iman yang mendapat applus peserta.
Sementara narasumber lainnya Hanu berharap Workshop dapat meningkatkan kompetensi para pelatih dan pengurus NPCI Kota Bandung dalam ilmu kepelatihan.
“Kita ingin memberikan pengetahuan bagaimana menjadi seorang pelatih yang baik dalam menangani atlet-atlet NPCI. Jangan salah dalam penerapannya,” ucap Hanu
Selain memberikan kompetensi terhadap materi pelatih, seluruh peserta Workshop termasuk pengurus NPCI Kota Bandung juga menerima materi yang berkaitan dengan Perwasitan khusus di NPCI.
“Selain itu kita juga memberikan pemahaman tentang klasifikasi agar adil dan equil saat pelaksanaan kompetisi atau pertandingan apa pun dan cabor apa pun di NPCI,” pungkas Hanu. Joel