DEWASA ini, marak wabah corona hampir di seluruh penjuru dunia.
Semua masyarakat, mulai dari lapisan bawah hingga atas, panik dikarenakan virus dari Wuhan China semakin menggila.
Dampaknya, perekonomian masyarakat semkin ambruk.terlebih para pelaku usaha, termasuk pengusaha mall, umkm, pedagang kaki lima, dan usaha lainnya.
Disamping penjualan menurun, pendapatan lesu, omset kian merosot, harga melambung tinggi, banyak produk yang diinginkan pelanggan tidak tersedia. Sementara pasokan persediaan harus tetap berjalan sebagaimana mestinya.
Karena itu, mengelola persediaan dengan baik menjadi salah satu faktor terpenting dalam proses produksi.
Produk akan selalu tersedia, dan pelanggan tidak perlu mencari ke kompetitor, apabila persediaan terkelola dengan baik.
Begitu pula fluktuasi harga, kelangkaan produk menyebabkan harga menjadi naik
Persediaan merupakan salah satu hal yang harus diperhatikan dalam suatu proses produksi karena berpengaruh langsung terhadap kelancaran proses produksi.
Persediaan difokuskan pada bahan baku produksi.Adanya bahan baku yang sesuai dengan jumlah keperluan produksi, tersedia tepat waktu saat diperlukan dan memiliki kualitas tinggi, tentunya mendukung proses produksi dapat berjalan dengan lancar.
Penentuan besarnya persediaan sangat penting bagi perusahaan, karena berdampak langsung terhadap keuntungan perusahaan.
Persediaan bahan baku yang terlalu banyak dapat menyebabkan keusangan dan penurunan kualitas serta menambah biaya pemesanan dan penyimpanan yang mengakibatkan berkurangnya keuntungan.
Lantas adakah cara agar perusahaan tetap berjalan dengan optimal dimasa pandemi ini?
JIT (Just in Time) merupakan metode yang sering diterapkan dalam perusahaan pada lingkungan manufaktur.
Yakni menentukan besarnya persediaan yang sesuai dengan keperluan perusahaan, tidak terlalu tinggi tapi juga tidak terlalu rendah, sehingga dapat menekan besarnya kerugian akibat kurang tepatnya pengelolaan persediaan.
JIT merupakan metode pengelolaan persediaan yang terfokus pada pengendalian persediaan dalam proses produksi, gudang hingga sampai ke pelanggan tepat waktu.
Hal ini berdampak pada pengurangan keperluan untuk menyimpan persediaan yang berlebihan di gudang.
Namun, untuk mengaplikasikan metode ini dengan benar, perlu adanya sinkronisasi atau kesesuaian dalam proses produksi dan keperluan pelanggan.
Dalam metode Non-Just In Time, untuk mengantisipasi lonjakan keperluan persediaan disediakan safety stock. Tetapi dengan JIT, safety stock tidak digunakan.
Metode Just In Time dapat Anda gunakan apabila ingin menimalisir kerugian.
Sebab, dalam metode ini, Anda hanya menyediakan stok produk yang diminta oleh pelanggan pada satu waktu. Sehingga menjadi jelas bahwa tidak akan terjadi kerugian akibat overstock.
Akan tetapi, Anda tidak bisa memenuhi permintaan dalam jumlah besar ketika terjadi lonjakan transaksi.
Anda bisa saja kehilangan pelanggan. Maka dari itu, produk yang cocok pada metode JIT adalah produk tidak tahan lama.
Tantangannya dalam mengelola persediaan adalah mampu memprediksi permintaan pelanggan. Sehingga angka penjualan bisa diketahui.
Tujuan dari setiap rantai persediaan yang dioptimalkan adalah untuk memberikan apa yang diinginkan pelanggan dengan mengeluarkan uang sesedikit mungkin. JIT hanyalah salah satu alat yang digunakan oleh sebagian profesional rantai persediaan untuk menyelesaikannya.
JIT, ketika bekerja dengan benar akan dapat meminimalisasi waktu dan mengurangi biaya.
Banyak perusahaan besar yang menerapkan sistem produksi JIT ini menikmati keuntungan yang signifikan seperti Toyota dan beberapa perusahaan besar di Negara Jepang yang telah menerapkannya sejak tahun 1950-an.
Namun keberhasilan JIT, tergantung pada komitmen seluruh karyawan perusahaan mulai dari tingkat SDM yang terendah hingga pada level yang tertinggi.
Kemungkinan penerapan JIT pada sektor Industri UMKM sangat terbuka.
Menurut Tjiptono dan Diana (2001) perusahaan mampu menerapkan sistem JIT jika mampu memenuhi 10 persyaratan sebagai berikut:
Kanban pull system, pengendalian proses, eliminasi kemacetan, total productive maintenance, perbaikan berkesinambungan, organisasi pabrik /perusahaan, pelatihan/ tim/ keterampilan, sistem aliran produksi, ukuran lot produksi, dan pemasok.
Banyak kelebihan yang dapat dinikmati dalam menerapkan sistem JIT, di antaranya adalah memiliki tingkat persediaan yang rendah.
Bagi organisasi, hal ini akan bermanfaat pada dua hal, yang pertama dapat menghemat tempat penyimpanan dan biaya-biaya terkait seperti biaya sewa tempat dan biaya asuransi.
Kedua, kemungkinan terjadinya pemborosan akibat produk yang ketinggalan zaman, kadaluarsa dan rusak atau usang akan menjadi semakin rendah.
Kelebihan lain JIT seperti persediaan diperoleh saat diperlukan, sehingga modal (kas) yang tertanam dalam persediaan akan sangat rendah, dan penekanan pada kualitas bahan dari supplier (pemasok).
Hal ini akan berdampak pada meminimalisasi waktu pemeriksaan dan pengerjaan ulang.
Selain bermanfaat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam melakukan efisiensi dan meningkatkan keuntungan, JIT juga memiliki beberapa manfaat, antara lain:
Pengurangan waktu set-up gudang. Waktu set up gudang yang berkurang secara signifikan akan meningkatkan efisiensi dan dapat menggunakan waktu tersebut untuk difokuskan di area lain yang lebih memberikan nilai tambah.
Peningkatan aliran barang dari gudang ke produksi. Karyawan yang difokuskan pada area-area tertentu dari sistem, akan memungkinkan mereka untuk memproses barang lebih cepat dan mengurangi kerentanan pekerja terhadap kelelahan.
Disamping itu, dapat menyederhanakan tugas-tugas di tangan. Dengan demikian, karyawan dapat bekerja lebih cepat dan efektif.
Pekerja yang menguasai berbagai keahlian memungkinkan perusahaan untuk mengunakan tenaga mereka secara lebih efisien.
Perusahaan bisa memindah-mindahkan tenaga kerja di posisi di mana pun mereka dibutuhkan bila ada kekurangan pekerja dan terdapat permintaan yang tinggi untuk produk tertentu.
Konsistensi yang lebih baik untuk penjadwalan produk dan jam kerja karyawan akan lebih konsisten.
Perusahaan dapat menghemat uang dengan tidak harus membayar pekerja untuk pekerjaan yang tidak selesai atau bisa meminta mereka untuk fokus pada pekerjaan lain di sekitar gudang yang belum tentu dilakukan pada hari normal.
Peningkatan hubungan dengan pemasok.
Perusahaan terus-menerus berhubungan dengan pemasok untuk mendapatkan pasokan tepat waktu. Dan dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan sehingga hubungan antara perusahaan dengan pemasok dapat terjalin semakin baik.
Selain itu, di zaman digital yang serba mudah, aplikasi persediaan juga bisa membantu perusahaan untuk lebih mudah mendeteksi stok persediaan.
Dengan itu adanya aplikasi stok barang, perusahaan dan pengusaha tidak akan kewalahan dengan ketidak-cocokan data yang dipunya.
Salah satu aplikasi yang bisa membantu dalam mengontrol persediaan barang yaitu LINKZ, dapat membantu perusahaan dan pengusaha untuk mendeteksi stok, bahkan memberitahu stok yang sudah habis agar bisnis bisa berjalan lebih lancar.
Perputaran persediaan.
Meningkatnya perputaran persediaan akan meningkatkan laba bersih karena adanya perputaran uang tunai yang lebih cepat.
Semakin pendek selang waktu antara penerimaan bahan baku dan penggabungan dari mereka dalam proses manufaktur, semakin besar profitabilitas.
Sistem persediaan yang sempurna memadukan dasar-dasar meminimalkan biaya dan memaksimalkan keuntungan.
*Dari berbagai sumber.