BANDUNG, PelitaJabar – Sejak tahun 1961, setiap tanggal 27 Maret diperingati sebagai Hari Teater Sedunia. Diinisiasi oleh International Teater Institute (ITI), organisasi seni teater terbesar di dunia yang berada di bawah , , misi yang dibawa dalam peringatan ini adalah mengampanyekan nilai perdamaian melalui seni dan panggung pertunjukan.
Menyitat pojokseni.com, Dirjen UNESCO saat itu, Irina Bokova meyakini bahwa teater memiliki kekuatan untuk memenuhi pesan perdamaian tersebut. Menurutnya, teater bisa menggerakkan, menginspirasi hingga mengajarkan melalui cara yang tidak bisa dilakukan oleh seni lain. “Oleh sebab itu, pesan perdamaian dunia disampaikan melalui teater dimulai hari itu,” ungkapnya.
Setahun berselang, sosialisasi Hari Teater Sedunia mulai digencarkan ke seluruh negara.
Di Indonesia, gaung Hari Teater Sedunia juga sudah terasa sejak tahun 1990-an. Beberapa tempat di Indonesia juga menggelar even, pementasan, dan diskusi.
Pergelaran teater pun tak hanya muncul di tengah masyarakat atau komunitas seni. Di lingkup satuan pendidikan, tak sedikit sekolah yang memiliki ekstrakurikuler teater atau seni peran. Di sana, para siswa diberi ruang untuk mengasah bakat dan minat yang dimiliki melalui ekskul tersebut. Rls