BANDUNG, PelitaJabar – Satgas Kang Pisman berupaya untuk menyosialisasi dan mengedukasi warga Kota Bandung.
“Pertama, yang namanya pemerintah punya kewajiban yaitu sosialisasi dan edukasi, ini tidak boleh berhenti. Untuk memotivasi masyarakat agar ngeuh dengan Kang Pisman,” jelas Walikota Bandung Oded M. Danial usai Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional Secara Virtual dilanjutkan dengan Peringatan HPSN Tingkat Kota Bandung Senin (22/02/2021).
Menurutnya, Satgas Kang Pisman juga melihat perkembangan Gerakan Kang Pisman di Lapangan guna menjadikan Kota Bandung menjadi zero waste atau bebas sampah.
“Tugas yang lainnya melihat perkembangan di lapangan, harus terus termonitor. Satgas ini juga harus mampu betul-betul menjadikan Kota Bandung zero waste,” ucapnya.
Volume sampah yang dihasilkan Kota Bandung setiap tahun, mengalami kenaikan seiring bertambahnya jumlah penduduk.
“Bayangkan kalau tidak ada gerakan Kang Pisman bisa jadi lebih dari 2.000 ton per hari. Maka kita harus tekan itu,” katanya.
Oded mengatakan, tragedi longsornya TPA Leuwigajah pada 2005 silam merupakan persoalan serius. Selain merenggut 147 korban jiwa, hampir seluruh wilayah di Kota Bandung merasakan dampaknya.
Berkaca dari hal tersebut, pemerintah terus menjalankan program-program pengolahan sampah untuk mengurangi penumpukan sampah.
“Jangan sampai terjadi lagi,” tegas Oded.
Sementara Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung, Kamalia Purbani mengatakan Satgas Kang Pisman sebagai penggerak utama, dapat mensinergikan seluruh potensi secara formal mau pun informal.
“Sebagai penggerak utama, maka telah dibentuk tim menurut Keputusan Wali Kota Bandung tentang Satuan Tugas Gerakan Kang Pisman,” pungkasnya. Rls