BANDUNG, PelitaJabar — Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, SI.P mengungkapkan, pendidikan reguler Sesko TNI merupakan salah satu pilar mewujudkan calon pimpinan TNI di masa mendatang.
Menurutnya, perkembangan dunia berlangsung sangat cepat. Revolusi industri 4.0 bukan sekedar istilah, namun telah mengubah berbagai tatanan dengan cepat. Akibatnya spektrum ancaman menjadi semakin kompleks dan menuntut setiap negara menyiapkan diri menghadapinya.
“Karena itu saya menjadikan organisasi TNI yang adaptif sebagai salah satu program prioritas. TNI harus menjadi learning organization, organisasi yang mampu menyerap setiap kemajuan guna memperkuat dan memperkokoh diri,” jelas Kasal saat menutup Pendidikan Reguler XLV Sekolah Staf dan Komando TNI 2018 di Sesko TNI Bandung Kamis (7/12).
Karena itu, tambahnya, dibutuhkan kerjasama dan sinergi dengan berbagai komponen bangsa. Berbagai bencana alam yang terjadi di beberapa wilayah, TNI menunjukkan diri sebagai komponen bangsa yang diterjunkan segera saat terjadi bencana.
“TNI tidak dapat bergerak sendiri, dibutuhkan partisipasi aktif setiap instansi terkait, bahkan masyarakat itu sendiri. Itulah sebabnya saya katakan synchronized energy, energy yang dipadukan. Perpaduan berbagai kemampuan menghasilkan output yang lebih baik, dahsyat daripada sendiri-sendiri,” pungkasnya didampingi Dansesko TNI Laksamana Muda TNI Deddy M. Pribadi, S.H M.A.P.
Sebanyak 150 perwira TNI berpangkat Kolonel terdiri dari TNI AD 59 aorang, ATNI AL 42 orang, TNI AU 38 orang, Polri 6 orang dan 5 perwira siswa dari negara sahabat menyelesaikan pendidikan selama 9 bulan. Mal