Kebocoran Parkir Cukup Besar, Target Rp25,3 Miliar, Realisasi Hanya Rp6 Miliar

- Penulis

Selasa, 15 Februari 2022 - 10:02 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANDUNG, PelitaJabar – Kebocoran pendapatan dari sektor perparkiran di Kota Bandung cukup besar. Padahal, Pengelolaan parkir Kota Bandung harus mampu memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) Kota Bandung.

‘Kota Bandung menjadi salah satu daerah yang paling diminati wisatawan dari luar daerah termasuk mancanegara, khususnya setiap weekend. Dengan asumsi banyaknya kendaraan bermotor yang dibawa para wisatawan, maka kondisi harus mampu dimanfaatkan menjadi sektor pendapatan yang dapat menyumbang PAD bagi Kota Bandung,’ ucap Ketua Bapemperda sekaligus anggota Komisi B DPRD Kota Bandung, Ir. H. Agus Gunawan saat talk show bersama Dinas Perhubungan Kota Bandung, di program Radio Parlemen, Radio El Shinta Bandung 89.3 FM, Kamis pekan lalu.

Tidak optimalnya pengelolaan parkir di Kota Bandung, berdampak pada tidak tercapainya target pendapatan retribusi pelayanan parkir di UPT Parkir Dinas Perhubungan Kota Bandung pada tahun 2021.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dari target Rp25,3 miliar, terealisasi hanya Rp6 miliar atau 23,95 persen. Kondisi ini diakibatkan oleh terjadinya loss potensi atau kebocoran pendapatan yang cukup besar, di mana seharusnya masuk ke pendapatan asli daerah.

Keberadaan juru parkir liar ini memang menjadi salah satu penyebab terjadinya kebocoran potensi pendapatan dari retribusi pelayanan parkir, maka diperlukan kerja keras dari Dinas Perhubungan untuk pembinaan dan optimalisasi fungsi pengawasan, agar pelayanan parkir di Kota Bandung menjadi prima,” ucapnya.

Apalagi, dengan kemajuan teknologi informasi saat ini, maka Agus meminta Dinas Perhubungan melakukan inovasi dan kreasi sebagai salah satu upaya peningkatan pelayanan parkir, sekaligus mengatasi persoalan kurangnya jumlah SDM pengawasan di lapangan.

Agus juga menyoroti fungsi dan keberadaan mesin parkir yang belum termanfaatkan secara optimal, akibat kurang sosialisasi kepada masyarakat.

‘Kurang optimalnya keberadaan dan fungsi mesin parkir ini dikarenakan kurang optimalnya upaya sosialisasi yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan. Jangankan masyarakat, saya pun tidak mengetahui bagaimana cara mengoperasikan mesin parkir ini,’ paparnya.

Padahal, semangat hadirnya mesin parkir ini adalah mengatasi kebocoran pendapatan dari retribusi pelayanan parkir di Kota Bandung.

‘Bila hal ini dilakukan dengan benar dan lebih masif, maka selain akan menimbulkan pemahaman dan kesadaran masyarakat, tapi juga akan membantu optimalisasi capaian pendapatan yang menjadi target untuk pendapatan asli daerah dari Dinas Perhubungan Kota Bandung,’ pungkasnya. ***

Komentari

Berita Terkait

Cetak Advokat Handal, DPD FERARI Jabar dan STAI Siliwangi Gelar PKPA
Penutupan AAYF 2025, Farhan Sebut Bandung Adalah Kota dengan Ragam Budaya Berkumpul dan Bersatu
Vakum 11 Tahun, Farhan Harap Pasar Seni ITB Jadi Agenda Rutin
Malaysia Hingga India Hadiri Pembukaan Asia Africa Festival 2025
Uji Tabrak TIGGO 9 Kecepatan 50KM/Jam, Hasilnya Luar Biasa
Keren, Karya Kriya Tekstil dan Fashion Tel-U Pernah Kolab Bareng Desainer Ternama
bank bjb Perkuat Sinergi dengan Pemkab Kuningan Lewat Pinjaman Daerah
Dadi Ahmad Roswandi Nakhodai IKASMANTIKA 2025–2030

Berita Terkait

Senin, 20 Oktober 2025 - 18:36 WIB

Cetak Advokat Handal, DPD FERARI Jabar dan STAI Siliwangi Gelar PKPA

Senin, 20 Oktober 2025 - 17:32 WIB

Penutupan AAYF 2025, Farhan Sebut Bandung Adalah Kota dengan Ragam Budaya Berkumpul dan Bersatu

Senin, 20 Oktober 2025 - 17:21 WIB

Vakum 11 Tahun, Farhan Harap Pasar Seni ITB Jadi Agenda Rutin

Senin, 20 Oktober 2025 - 17:08 WIB

Malaysia Hingga India Hadiri Pembukaan Asia Africa Festival 2025

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 20:11 WIB

Keren, Karya Kriya Tekstil dan Fashion Tel-U Pernah Kolab Bareng Desainer Ternama

Berita Terbaru

Wali Kota Bandung saat meninjau Pasar Seni ITB. PJ/Dok

FEATURED

Vakum 11 Tahun, Farhan Harap Pasar Seni ITB Jadi Agenda Rutin

Senin, 20 Okt 2025 - 17:21 WIB