BANDUNG, PelitaJabar – Peran pemuda dalam pembangunan nasional, sangat sentral.Terlebih dalam membangun ekosistem kewirausahaan khususnya generasi muda, guna mengoptimalkan pemanfaatan potensi demografi tersebut.
Karena itu, pemerintah secara lintas kementerian terus mengedepankan kolaborasi bersama banyak pihak.
‘Sebagai regulator, kita juga bertanggung jawab untuk mencari jalan keluar, sebagai fasilitator. Bukan hanya menjawab tantangan permodalan namun juga bisa memberikan akses,’ papar Kepala Bidang Pemetaan dan Penelusuran IPTEK Kementerian Pemuda dan Olahraga, Yossi Ahmad Falah dalam Dialog Produktif dari Media Center Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) -KPCPEN, Kamis 2 Desember 2021.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain merangkul kementerian terkait pihaknya juga berkolaborasi dengan Dinas Pemuda dan Olahraga Daerah. Hal ini, agar pelayanan kepemudaan bisa merangkul pemuda di kantong-kantong yang belum tersentuh.
Selain permodalan, akses, pembinaan, dan pemerataan, Yossi menambahkan perlunya mengembangkan mental wirausaha yang juga bisa diperkuat melalui dukungan keluarga dan lingkungan.
‘Para pemuda yang sudah berhasil, diharapkan bisa merangkul para pemuda lainnya, paling tidak, menularkan virus kebaikan,’ tutur Yossi.
Senada, Founder & CEO Young On Top, Director Kejora SBI Orbit Indonesia, Billy Boen membenarkan, anak muda berpotensi menjadi penggerak ekonomi bangsa, apalagi animo para calon wirausahawan dan pelaku UMKM muda melalui perusahaan dan komunitas yang dipayungi pihaknya.
Namun ia tidak memungkiri, tidak semua anak muda memiliki gairah dan mental yang cukup kuat untuk menjadi pelaku usaha.
Billy menyebutkan, permodalan bukan faktor utama, karena banyak usaha dapat dimulai dengan modal kecil. Yang utama, adalah mental wirausaha.
‘Kalau kita sudah punya mindset benar-benar mau, punya purpose, punya passion, karakter yang baik, maka akan lebih memudahkan kita untuk sukses,’ kata Billy.
Sementara, CEO THENBLANK, Mutiara Kamila Athiyya menyambut baik permintaan berkolaborasI.
Wanita berusia 24 tahun yang mulai mengembangkan usaha sejak SMA inipun mendukung upaya maju bersama-sama.
Pandemi memang memberikan tantangan. Namun sebetulnya menjadi momentum yang tepat, karena baik merek lokal maupun luar negeri memiliki titik awal yang sama untuk masuk ke ranah digital.
‘Tidak ada yang instan, semua butuh waktu, dan komitmen yang akan menentukan hasilnya,’ pungkas Intan. ***