BANDUNG, PelitaJabar — Wakil Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Jawa Barat Daddy Rohanady meminta, sebelum beroperasinya Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Lulut Nambo, Kabupaten Bogor pada tahun 2020 perlunya dilakukan uji coba.
“Mungkin sebulan atau dua bulan sebelumnya kita harapkan ada ujicoba. Jadi dengan ujicoba tersebut kita akan melihat sesungguhnya kapasitas bisa menampung 1.600 ton per hari” jelas Daddy disela kunjungan kerja Komisi IV DPRD Provinsi Jawa Barat di TPPAS Lulut Nambo, Senin (6/5).
Dia berharap, TPPAS Nambo dapat menjadi pilot project bagi daerah lain. Sehingga semua wilayah di Jawa Barat memiliki tempat pemrosesan dan pengelolaan akhir sampah yang tepat guna dan bermanfaat untuk masyarakat.
“Sehingga kita tidak perlu dipusingkan dengan urusan sampah , karena sekarang sampah masih menjadi persoalan yang serius” tukasnya.
TPPAS Lulut Nambo ini akan menjadi fasilitas pengolah sampah moderen pertama di Indonesia. Teknologi yang digunakan adalah MBT (Mechanical Biological Treatment) untuk mengubah sampah menjadi Refuse Derived Fuel (RDF) atau bahan bakar alternatif pengganti batu bara.
Pemerintah provinsi Jawa Barat telah menjalin kerja sama dengan PT Jabar Bersih Lestari (PT JBL) sebagai pemenang lelang proyek pengolahan sampah regional.
Nilai investasi proyek tersebut menembus 46 juta dolar AS atau sekitar Rp 600 miliar. Mal