SOREANG, PelitaJabar – Kabupaten Bandung akan memiliki pasar ikan modern. Kepastian itu diperoleh, setelah dilakukannya Ground Breaking Pembangunan Pasar Ikan Modern (PIM) Sabilulungan, di bekas Terminal Cincin, Desa Cincin, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, Jumat (7/9).
“Dipilihnya Kabupaten Bandung untuk dibangun pasar ikan, karena berdasarkan peta konsumsi ikan di Pulau Jawa, Kabupaten Bandung paling rendah di Indonesia,” jelas Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Kementerian Kelautan dan Perikanan , Ir. Ricky Effendi, usai ground breaking.
Dijelaskan Ricky, konsumsi ikan di daerah Jawa dinilai masih rendah dibandingkan daerah lain di Indonesia. Ada beberapa titik yang konsumsi ikannya di bawah 20 kg perkapita pertahun.
“Tahun 2017 capaian nasional sudah 47 kg perkapita pertahun dan diharapkan tahun 2018 bisa meningkat sampai 50 kg perkapita pertahun,” kata Ricky, pada acara yang juga dihadiri Bupati Bandung, Dadang M. Naser, ini.
Diakui Ricky, Pulau Jawa menjadi titik perhatian Kementerian Kelautan dan Perikanan. Untuk itu, Kementrian Kelautan dan Perikanan membuat program guna mendorong meningkatnya konsumsi ikan di Pulau Jawa. Salah satunya membangun titik kontak antara produsen dan konsumen, seperti pasar ikan modern ini.
Kementerian juga, ucap Ricky, mendorong pesantren yang jumlahnya mencapai sekitar 27 ribu pesantren di Indonesia, yang dapat mengakomodir sekitar empat juta santri. Para santri ini bisa menjadi produsen perikanan dan budidaya perikanan, sekaligus konsumen. Dengan demikian, masyarakat bisa beralih dari asupan protein yang berbasis telur ayam, daging merah, atau kedelai yang praktis kebanyakan komponennya banyak diimport, dengan ikan yang proteinnya jauh lebih baik.
“Lemak yang terkandung di dalamnya mengandung omega tiga jadi kita menjadi bangsa yang kuat,” katanya.
Bupati Bandung, Dadang M. Naser, mengatakan pembangunan PIM ini merupakan pasar ikan modern ke dua setelah Jakarta dan yang pertama di Jawa Barat.
Pasar ikan ini, kata Dadang, untuk aktivitas jual beli ikan, makan ikan segar, pusat suplay ikan segar, dan produk lanjutannya seperti tukang pindang, naget ikan. Sekaligus wisata kuliner berbasis ikan.
“Supaya masyarakat kita makanannya mengandung protein ikan, sehingga masyarakat dan anak-anaknya makin cerdas. Saya ucapkan terimakasih pada Kemeterian Kelautan dan Perikanan atas sumbangsihnya membangun pasar ikan modern di Kabupaten Bandung,” papar Dadang.
Direktur PT. Bersama Bangun Indonesia Mandiri, Ir. Amran Harunah, mengatakan ground breaking ini hanya peresmian, karena kontraktor sudah bekerja sejak awal Agustus 2018.
Pasar ikan yang dibangun di atas tanah seluas 18 ribu meter2 dan 4.000 m2 ini, diharapkan selesai akhir tahun 2018. Dengan target antara 20 sampai 30 ton per hari.
Pasar ikan ini dibangun dengan anggaran APBN Kementerian Kelautan dan Perikanan. Sedangkan Pemkab Bandung menyiapkan lahan dan fasilitas pendukung, seperti perizinan, Amdal. Dibangun dua lantai. Lantai bawah untuk aktivitas belanja, dan lantai atas untuk kuliner. Sisa lahan untuk parkiran, bongkar muat, IPAL, dan sarana pendukung lainnya.* har