BANDUNG, PelitaJabar – Kondisi perekonomian dunia pasti dipengaruhi oleh The FED Ketika menaikan ataupun menurunkan suku bunga. Tak hanya itu, krisis juga dipengaruhi berbagai faktor, diantaranya isu global terkait dengan Crisis energi, Geopolitik dan juga krisis pangan.
Kondisi perang di Ukraina dan Kecaman China ke Amerika atas kedatangan ketua DPR Amerika ke Taiwan, hal tersebut menjadi isu geopolitik saati ini.
‘Berdasarkan hasil survei diberbagai negara, Banyak negara global ini meyakini bahwa krisis ekonomi akan terjadi di Kuartal 1 dan negara di Asia Pasifik meyakini Krisis akan terjadi di kuartal 3 dan 4. Meskipun Indonesia memiliki kepercayaan untuk bertahan dalam krisis karena peluang Indonesia untuk masuk jurang krisis sekitar persen, sehingga Indonesia cukup optimis menghadapi krisis yang mungkin terjadi,’ papar Direktur Utama PT INTI yang juga Alumni Doktor Ilmu Manajemen Unpad Dr. Edi Witjara saat menjadi pembicara di kuliah perdana Program Studi Doktor Ilmu Manajemen Unpad, Jumat 24 Februari di Gedung DIM Lt 3 dan Media Zoom, Bandung.
Dia melanjutkan, adanya krisis justru akan menaikan industri TIK, karena berdasarkan global economy growth, krisis yang terjadi akan diselesaikan dengan TIK.
Seperti pemanfaatan robotic dan Sistem informasi yang memberikan efisiensi dalam kegiatan bisnisnya. Meskipun Saat ini banyak perusahaan teknologi yang melakukan PHK karyawanya untuk tetap sustain.
‘Kondisi perekonomian Indonesia berdasarkan proyeksi Bank Indonesia memiliki proyeksi pertumbuhan ekonomi antara 4,5 persen sampai 5,5 persen dan target inflasi sebesar 3,011 persen. Meskipun cukup optimis pemerintah tidak boleh lengah akan isu krisis karena banyak negara di dunia meyakini krisis akan terjadi,’ ucapnya.
Menurutnya, yang paling mempengaruhi isu krisis saat ini yaitu isu energi. Sehingga saat ini kampus harus berkontibusi dalam riset khususnya dalam berbagai riset seperti konversi energi dan penggunaan energi yang sustain seperti penggunaan energi matahari.
Dalam menghadapi berbagai tantangan 2023, dia memberikan insight dari sudut pandang Strategic management, yaitu untuk memperkuat fungsi-fungsi organisasi seperti finance, operation, marketing, dan human capital. Hal ini ia terapkan untuk mentransformasi PT.Inti sejak Juli tahun 2022 silam.
Keberhasilan transformasi PT.Inti (PT. Inti Reborn) di bawah naungan Dr. Edi Witjara telah membuahkan hasil. Januari 2023 lalu, PT. Inti berhasil membukukan keuntungan yang selama 10 tahun silam belum dapat terpenuhi.
PT. INTI akan mengembangkan Core Businessnya dari Telco menjadi Techno, sedangkan dari segi finansial ditargetkan Growth 2022-2027 yaitu memiliki CAGR Revenue lebih dari 75 persen, CAGR EBITDA lebih dari 150 persen, dan CAGR Net Income lebih dari 125 persen.
Sementara, Wakil Dekan II Kurniawan Saefullah mengungkapkan, banyak perusahaan tidak mampu mengelola data dengan cepat sehingga kalah bersaing.
Kuliah perdana dengan topik ‘Strategi Industri Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Menghadapi Isu Resesi Global,’ diikuti sekitar 150 mahasiswa DIM maupun umum. ***