BANDUNG, PelitaJabar – Keterlibatan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), dan pesantren dalam pengadaan dan pengemasan bantuan sosial (bansos) Provinsi Jawa Barat (Jabar) tahap III, mampu menggerakkan ekonomi dan meningkatkan daya beli masyarakat.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jabar Mohamad Arifin Soedjayana mengatakan, pelibatan banyak pihak dalam pengadaan bansos Jabar tahap III menghadirkan multiplier effect. Salah satunya meningkatkan daya beli masyarakat.
Bansos Jabar tahap III berupa bantuan tunai dan nontunai senilai Rp350 ribu. Rinciannya, bantuan tunai sebesar Rp150 ribu, 5 kg beras kualitas premium, 1 kg gula pasir, 1 liter minyak goreng, 1 paket sarden, 1 paket kornet, 500 gram garam, 1 paket vitamin C, 5 buah susu kemasan kotak 200 ml, 4 buah masker, dan 1 buah tas.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Bansos Jabar tahap III dapat membantu menggerakkan roda ekonomi lokal dan salah satu bentuk upaya pemulihan ekonomi. Tujuh dari 10 komoditi paket nontunai bansos sebagian besar berasal dan produksi Jabar sehingga membantu tenaga kerja dan pelaku usaha Jabar,” kata Arifin.
Menurutnya, pengadaan beras, pihaknya melibatkan Pesantren Nurul Iman dengan menyerap paling sedikit 100 ton. Selain itu, hasil panen petani beras Jabar ditampung, dengan 20 penggilingan beras di Jabar.
Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) juga menggandeng peternak sapi perah untuk menyediakan komoditi susu UHT. Sekitar 17.500 peternak sapi perah terlibat dalam bansos tahap III.
“Untuk komoditi gula, kami menyerap hasil panen petani tebu di Subang dan Majalengka, paling sedikit sebanyak 200 ton,” ucapnya.
Pengadaan komoditi garam sedikitnya 400 ton hasil panen petani garam di Cirebon. Termasuk pengadaan masker dan tas.
Direktur Utama PT Agro Jabar selaku pengelola komoditi bansos Jabar tahap III, Kurnia Fajar, mengatakan, pengadaan sarden dan kornet sedikit berbeda karena kedua komoditi tersebut diproduksi di luar Jabar.
“Pelibatan dalam komoditi kornet dan sarden hanya sekitar 15 perusahaan. Salah satunya APPSI yang memiliki anggota sekitar 500 ribu. Sedangkan vitamin C karena berbentuk tablet, pengadaannya melalui farmasi TNI AD yang berada di Jabar,” pungkasnya singkat. Mal