BANDUNG, PelitaJabar – Kompetisi dakwah antar ustaz dan ustazah di panggung Akademi Sahur Indonesia (AKSI) 2023 babak Top 18 terus berlanjut tadi pagi 31 Maret dengan penampilan Kloter Al-Malik yakni Azid (Garut), Mansur (Aceh), dan Mahu (Maluku).
Mamah Dedeh, Ustaz Subki Al-Bughury, Ustaz Wijayanto, Ustaz Solmed, serta KH. Nurul Badruttamam, MM. (Sekretaris LD PBNU) menilai tausiah.
Tema tausiah “Pentingnya Menjaga Silaturahmi, Tidak akan masuk surga, orang yang memutus silaturahmi”, tutur Azid (Garut) dalam tausiahnya.
Total poin sebesar 463 poin berhasil dikumpulkan Azid (Garut) dari seluruh Dewan Juri dimana nilai tertinggi diberikan oleh Ustaz Solmed sebesar 94 poin.
‘Ini merupakan tema yang sangat penting sehingga saya berikan poin yang tinggi. Silaturahmi bisa melalui media apa saja salah satunya juga melalui TV seperti program AKSI Indonesia ini,’ komentar Ustaz Solmed.
Ustaz Wijayanto juga mengungkap bahwa Azid (Garut) merupakan imam favorit di masjidnya. Selain aktif berdakwah, Azid (Garut) juga sangat menyukai olahraga sepak bola.
‘Ustaz apa perbedaan ustaz dengan bola? Kalau bola gol-nya ke gawang, kalau kamu ke hati aku’, rayu Lady Rara yang langsung mengundang gelak tawa seluruh host dan Dewan Juri.
Tema tausiah “Warisannya Nabi Adalah Ilmu” disampaikan Mansur (Aceh) dengan penuh semangat dan berhasil menarik perhatian seluruh Dewan Juri dengan perolehan total poin tertinggi sebesar 471 poin.
‘Melihat penampilan ustaz tadi semangatnya sampai ke kita semua. Tema yang disampaikan tentang ilmu disertai dengan semangat penyampaiannya mengingatkan kita semua supaya jangan sekedar mencari harta dalam kehidupan dunia tetapi ilmu yang akan menjadikan kita beribadah dengan benar sehingga pahala terus berdatangan untuk kita’, tutur Ustaz Subki Al-Bughury.
Spesial di AKSI Indonesia 2023 tadi pagi pemirsa INDOSIAR berkesempatan “Grebek Sahur” bersama keluarga Uyaina Arshad (Putri Muslimah Asia 2018) di Malaysia.
Uyaina bercerita bahwa azan Subuh di Malaysia sekitar jam 6 pagi dan Ramadan tahun ini terasa lebih spesial karena sudah memiliki momongan.
Mahu (Maluku) menutup kompetisi AKSI Indonesia Top 18 Kloter Al-Malik dengan tema tausiah “Kuatkan Imanmu, Peliharalah Rasa Malu”. Total poin sebesar 465 poin berhasil dikumpulkan dari seluruh Dewan Juri.
‘Semoga kita semua jangan sampai menjadi orang Mujahirin yang sengaja mengumbar aibnya sendiri. Malu ini merupakan akhlak yang mulia. Mudah-mudahan kita semua hari ini dapat banyak pelajaran malu dari Mahu”, tutur Ustaz Subki Al-Bughury yang langsung ditambahkan oleh KH. Nurul.
Akumulasi perolehan poin dari kelima Dewan Juri dikonversi sebesar 50% ditambah polling pemirsa yang juga dikonversi sebesar 50% menjadi penentu kelanjutan perjuangan peserta di kompetisi AKSI Indonesia 2023.
Hasil akhir menempatkan Azid (Garut) di posisi teratas disusul Mansur (Aceh). Sementara Mahu (Maluku) harus Wassalam dan menghentikan langkahnya di panggung AKSI Indonesia 2023 setelah berada di posisi terendah dengan skor akhir 29,19%.
‘Terima kasih kepada semua yang sudah mendukung Mahu terutama kedua orang tua hingga membawa Mahu berada di Top 18. Dakwah akan terus berjalan kapan pun dan di mana pun beta berada’, ujar Mahu (Maluku) sekaligus menutup kompetisi AKSI Indonesia 2023 Top 18 Kloter Al-Malik. ***