BANDUNG, PelitaJabar – Memasuki masa transisi COVID-19 dari pandemi menjadi endemi, pemerintah terus menguatkan perlindungan kesehatan masyarakat dari hulu ke hilir.
Percepatan vaksinasi, menjaga disiplin protokol kesehatan (Prokes), penguatan testing, tracing, treatment (3T), serta pemanfaatan teknologi informasi oleh masyarakat secara luas, terus digencarkan.
Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Agus Suprapto menjelaskan, terdapat tiga tahapan pandemi COVID-19 menuju endemi.
Tahap persiapan, upaya preventif harus dikuatkan. Misalnya perilaku Prokes yang sudah melekat atau tertanam (embed), vaksinasi lebih dari 70 persen, serta penggencaran 3T oleh petugas.
Lalu tahap transisi, di mana jumlah kasus terkendali dan angka kematian dapat ditekan.
‘Pada tahap ini, kehidupan kita masuk grey area (area abu-abu, tidak pasti), semua demi menjaga Prokes dan hidup berdampingan dengan COVID-19,’ papar Agus dalam Dialog Produktif Media Center Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) – KPCPEN, Selasa 19 Oktober 2021.
Sedangkan tahap ketiga endemi. Tahap ini setelah semua terkontrol dan harapannya, semua jadi lebih baik.
Senada, Kepala Bidang Penanganan Kesehatan Satgas COVID-19 Alexander Ginting menegaskan, cakupan vaksinasi harus terus dikejar sebelum libur akhir tahun.
Penertiban mobilitas baik dalam negeri maupun yang dari luar negeri, penguatan peran pemerintah daerah hingga desa dan kelurahan, serta penggunaan aplikasi digital untuk filtrasi, dilakukan secara terintegrasi.
‘Ini jadi tugas bersama. Masyarakat bukan semata-mata sebagai obyek melainkan subyek yang harus berjuang bersama. Jadi ini adalah perjuangan semesta melawan bencana biologis berupa virus,” ucap Alexander.
Campaign Director Gerakan Pakai Masker, Fardila Rachmilliza juga mengatakan, masyarakat harus terus diingatkan memakai masker meskipun sudah divaksin, apalagi yang belum.
‘Kita ingatkan fakta, disiplin memakai masker menurunkan risiko penularan hingga 80 persen dan vaksinasi lengkap bisa menurunkan risiko kematian 73 persen,” jelas Dilla.
Founder & CEO Young on Top (YOT), Director Kejora-SBI Orbit Indonesia, Billy Boen, menyatakan, masyarakat saat ini berpikir pandemi telah usai, lalu mengendorkan perlindungan kesehatan.
‘Munculnya gelombang ketiga masih ada di sekitar kita. Saya pun jauh -jauh hari sudah mengingatkan rekan-rekan pengusaha terutama di bidang digital, untuk tetap waspada, misalnya harus ada dana talangan selama sekian bulan, karena kita tidak tahu pandemi ini kapan berakhir, dan tidak semua masyarakat mampu bertahan saat awal awal pandemi muncul,’ pungkasnya. ***