BANDUNG, PelitaJabar -Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus berupaya menjadi kota pintar atau Smart City. Salah satunya dengan menjalankan konsep pemerintahan berbasis pada teknologi.
Kepala Dinas Komunikasi Informasi Diskominfo) Kota Bandung Yayan Brilyana mengungkapkan, tiga strategi utama dilakukan pemkot Bandung untuk menciptakan smart city. Yakni, pengembangan SDM, infrastruktur fisik dan digital, serta regulasi yang mendukung.
“Bandung yang menarik itu karena masyarakatnya yang cerdas. Masyarakat pengguna yang melek digital dan itu juga sudah diukur,” bebernya di Chanel Youtube Basa Basi Podcast Pokja PWI Kota Bandung, Rabu 22 Januari 2025.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Berikut link : https://www.youtube.com/watch?v=DUHMVTV_t2o
Menurutnya, hal ini dibuktikan dengan berbagai penghargaan dari majalah Jepang Yakkato pada 2017 hingga terbaru predikat tertinggi dengan nilai Memuaskan di indeks Smart City 2024 se – Indonesia yaitu 3.93.
“Seberapa melek masyarakat terhadap teknologi diukur dengan IMDI (Indeks Masyarakat Digital Indonesia). Jadi masyarakat yang paling melek digital di Indonesia itu adalah Kota Bandung. Sok silahkan di googling,” klaimnya.
Pemkot Bandung terus mengimbangi terhadap minat masyarakat untuk pemenuhan digital. Salah satunya tidak ada lagi wilayah yang menjadi blankspot.
Namun masih ada kekurangan dalam memenuhi semua infrastruktur yang dibutuhkan, namun dirinya memastikan secara mendasar Kota Bandung telah menyediakan.
“Smart city itu bukan kita memikirkan kota ini canggih, kota ini sudah tidak ada kemacetan dan tidak ada kejahatan dan lain sebagainya. Bukan seperti itu. Ga bisa sempurna menghilangkan berbagai masalah. Tapi kita bisa meminimalisir masalah tersebut,” ungkapnya.
Berbicara tentang smart city, harus dengan cara pentahelix.
“Ini semua sepertinya beriringan. Apa pernah Kominfo membangun tower seperti kabupaten dan kota lain banyak blankspot karena kurangnya jaringan? Di Kota Bandung kan tidak pernah pemerintah bikin tower. Yang bikin tower adalah pihak swasta,” ucapnya.
Begitu pula dengan unsur media massa atau pers, selalu terbuka melalui kerjasama supaya dapat mensosialisasikan program.
“Dalam rangka mengurangi coz masyarakat, saya kira yang harus kita pikirkan internet gratis buat masyarakat,” ungkapnya.
Konsep Smart City adalah bagaimana melakukan transformasi dari manual ke digital. Smart City terdiri dari 6 dimensi, yakni Smart governance, Smart branding, Smart economy, Smart environment, Smart living, Smart society.
Electronic Government (E-Gov) merupakan salah satu kekuatan yang dimiliki Kota Bandung dalam penerapan konsep Smart City. Pemerintah sudah bertransformasi dari manual ke digital dalam penyediaan pelayanan untuk masyarakat.
“Karena kuncinya smart city dan SPBE (E-Gov) adalah layanan yang paripurna dengan inovasi menghasilkan efisiensi. Itu kunci utamanya,” pungkasnya. ***