Meski dianggap Kuno, Aset Koperasi di Kota Bandung Capai Rp 2 Triliun

- Penulis

Senin, 10 Juli 2023 - 21:41 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANDUNG, PelitaJabar – Meski dianggap kuno bahkan tradisional, aset koperasi se Kota Bandung mencapai Rp 2 triliun.

“Pascapandemi, hampir setengahnya omzet naik. Walaupun pengaruhnya masih kecil terhadap pendapatan daerah, namun aset koperasi se-Kota Bandung itu mencapai Rp2 triliun,” ujar Pengawas Koperasi Ahli Muda Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Diskop UKM) Kota Bandung, Erna Abdillah, Senin 10 Juli 2023.

Dia melanjutkan, terdapat 718 koperasi aktif di kota Bandung aktif. Namun yang terdaftar 2.442 koperasi.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Karena itu tidak berlebihan jika koperasi menjadi salah satu solusi menstabilkan perekonomian.

“Salah satu contoh koperasi berhasil di Kota Bandung yang anggotanya mencapai 18.000 orang berasal dari masyarakat yakni Koperasi Rukun Ikhtiar di Jalan Otista yang berdiri sejak tahun 1930,” tambahnya.

Prinsip koperasinya masih dijaga, anggotanya juga punya rasa memiliki. Sehingga mereka bayar tepat waktu. Perekonomian anggotanya juga bisa dibilang stabil dan makmur.

Sedangkan koperasi dengan jumlah aset terbanyak adalah Koperasi Karyawan PT. Biofarma yang mencapai Rp250 miliar.

“Padahal modalnya hanya dari anggota aktif saja, tidak ada pinjaman dari manapun,” bebernya.

Erna menceritakan, koperasi pertama kali didirikan di Rochdale. Hal ini karena bentuk kekecewaan masyarakat terhadap sistem ekonomi pasar yang mementingkan keuntungan pribadi serta keberpihakan pada pemodal.

“Koperasi di luar negeri itu berkembang sekali dan keren-keren. Misalnya di Barcelona, club Barca itu dikelola oleh koperasi. Anggotanya ya para fans dari Barca itu sendiri,” paparnya.

Ia berharap, pada 12 Juli mendatang, tepat Hari Koperasi Nasional, koperasi di Kota Bandung bisa sesukses luar negeri.

Dia mewanti-wanti masyarakat untuk memilah antara koperasi yang benar dan abal-abal. Sebelum menjadi anggota koperasi, cek dulu nomor badan hukumnya, alamat kantornya, pengurusnya, dan apa usahanya.

“Karena banyak oknum yang memanfaatkan koperasi untuk dibuat menjadi usaha pribadi demi keuntungan sendiri,” terangnya.

Untuk itu, silahkan cek Nomor Induk Koperasi di nik.depkop.go.id untuk validasi sebelum bergabung. Sehingga, ketika ada yang menawarkan produk bagi hasil keuntungan di atas 1-2 persen per bulan, harus dicurigai dan hati-hati.

“Kita harus sangat-sangat selektif. Bunga deposito saja cuma 3 persen. Kalau di atas 2 apalagi 3 persen per bulan, tinggalkan saja, Itu terindikasi sebagai penipuan,” pungkasnya. ***

Komentari

Berita Terkait

Puting Beliung Terjang Dua Kampung, Puluhan Rumah Rusak Parah
Pohon Tumbang Timpa Rumah Warga, Jalur Samarang Macet Parah
RAFI 2025 Trafik Data Telkomsel Meningkat 15 Persen
KDM Beri Stimulus Siska Lantik Ketua TPKK se-Jabar
Erwin Serahkan Bantuan Untuk Ratusan Masjid di Kota Bandung
Targetkan 700 KBS, Wakil Wali Kota Ingatkan Camat dan Lurah
FAGAR Garut Tuntut Kemenpan-RB Cabut SE
Forum PPPK Garut Tuntut Pengangkatan ASN

Berita Terkait

Kamis, 13 Maret 2025 - 22:05 WIB

Puting Beliung Terjang Dua Kampung, Puluhan Rumah Rusak Parah

Kamis, 13 Maret 2025 - 21:48 WIB

Pohon Tumbang Timpa Rumah Warga, Jalur Samarang Macet Parah

Kamis, 13 Maret 2025 - 21:30 WIB

RAFI 2025 Trafik Data Telkomsel Meningkat 15 Persen

Kamis, 13 Maret 2025 - 14:53 WIB

KDM Beri Stimulus Siska Lantik Ketua TPKK se-Jabar

Kamis, 13 Maret 2025 - 14:20 WIB

Erwin Serahkan Bantuan Untuk Ratusan Masjid di Kota Bandung

Berita Terbaru

FEATURED

RAFI 2025 Trafik Data Telkomsel Meningkat 15 Persen

Kamis, 13 Mar 2025 - 21:30 WIB

FEATURED

KDM Beri Stimulus Siska Lantik Ketua TPKK se-Jabar

Kamis, 13 Mar 2025 - 14:53 WIB

FEATURED

Erwin Serahkan Bantuan Untuk Ratusan Masjid di Kota Bandung

Kamis, 13 Mar 2025 - 14:20 WIB