Minim Literasi, Masyarakat Perlu Edukasi Manfaat Nuklir

- Penulis

Rabu, 30 November 2022 - 17:35 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANDUNG, PelitaJabar – Banyak masyarakat yang belum bahkan kurang memahami manfaat nuklir. Selain minim literasi, juga kurangnya sosialisasi tentang nuklir.

‘Kamipun (jurnalis) juga tidak tahu, karena selama ini memang akses untuk kesana (nuklir) juga sangat terbatas. Karena itu, sebaiknya BAPETEN bisa mensosialisasikan potensi-potensi yang ada di nuklir, karena memang selama ini sangat kurang,’ papar Satria Graha, Pemred PR, saat diskusi ‘Peran Media Dalam Mempublikasikan Pengawasan Nuklir’ yang digelar Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) di salah satu cafe, Ciburial Bandung, Rabu 30 November 2022.

 

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

 

Karena itu, Satria berharap, ada semacam sosialisasi dari BAPETEN, apa saja manfaat yang bisa dirasakan oleh masyarakat dari energi nuklir.

‘Ya, sebaiknya ada edukasi yang ringan-ringan saja dulu, misalnya apakah energi nuklir ini bisa dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat, misalnya bagaimana memproduksi sebuah produk makanan, atau untuk tanaman, apakah bisa dilakukan dengan energi terbarukan itu, menurut saya itu yang dibutuhkan media saat ini,’ ucap Satria.

Menjawab hal itu, Koordinator Komunikasi Publik BAPETEN Abdul Qohhar Teguh Prasetyo menjelaskan,  dari sisi nuklir, potensinya tidak terbatas.

‘Perkembangan teknologi saat ini, terus berkembang. Kalau dulu, yang namanya PLTN atau Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir, itu langsung besar, ada yang 1000MW, kalau PLTU kan hanya 50 atau 60 MW. Nah, sekarang, teknologi yang baru memang dikembangkan dengan modular-modular, jadi kecil kecil,’ ungkap Abdul Qohhar.

Sementara dari sisi potensi, Indonesia yang terdiri dari banyak gunung, namun berbicara dimana bisa dibangun, sebenarnya dari sisi teknologi, PLTN itu bisa dibangun dimana saja.

‘Yang menjadi masalah adalah efektivitas cost nya, kalau itu dibangun di daerah yang banyak gempa, berarti itu kan si PLTN harus didesain untuk bisa tahan gempa. Kalau terjadi gempa besar misalnya, nah itu kan teknologinya harus mahal, nah apakah ini efisien atau tidak,’ ucapnya.

Disinggung gempa Cianjur, pihaknya belum menerima informasi terkait fasilitas radiologi yang bisa menimbulkan radiasi akibat gempa Cianjur.

‘Sampai saat ini kami belum menerima informasi pasti, apakah ada dampak khusus terhadap fasilitas-fasiltas yang berpotensi menimbulkan radiasi di Cianjur,’ pungkasnya. ***

Komentari

Berita Terkait

Pesan Dankodiklatau di Upacara Latihan Survival
Asmul Dorong Bandung Jadi Pusat Tenaga Pendidik
Andri & H Sutaya Tinjau Banjir Gumuruh
Toni Dukung Bandung Nyaah Ka Indung
Besok Mendukbangga Luncurkan GATI
Buka Kompetisi Farhan Contohkan Perjuangan Persib
Hanya 1 Hari Hakim Bacakan Penetapan, MT Harap Hakim Punya Nurani
UNPAS Tawarkan 12 Jalur Masuk PMB 2025

Berita Terkait

Selasa, 22 April 2025 - 12:10 WIB

Pesan Dankodiklatau di Upacara Latihan Survival

Selasa, 22 April 2025 - 07:08 WIB

Asmul Dorong Bandung Jadi Pusat Tenaga Pendidik

Selasa, 22 April 2025 - 06:58 WIB

Andri & H Sutaya Tinjau Banjir Gumuruh

Selasa, 22 April 2025 - 06:46 WIB

Toni Dukung Bandung Nyaah Ka Indung

Minggu, 20 April 2025 - 23:46 WIB

Besok Mendukbangga Luncurkan GATI

Berita Terbaru

FEATURED

Pesan Dankodiklatau di Upacara Latihan Survival

Selasa, 22 Apr 2025 - 12:10 WIB

FEATURED

Asmul Dorong Bandung Jadi Pusat Tenaga Pendidik

Selasa, 22 Apr 2025 - 07:08 WIB

FEATURED

Andri & H Sutaya Tinjau Banjir Gumuruh

Selasa, 22 Apr 2025 - 06:58 WIB

FEATURED

Toni Dukung Bandung Nyaah Ka Indung

Selasa, 22 Apr 2025 - 06:46 WIB

DAERAH

Besok Mendukbangga Luncurkan GATI

Minggu, 20 Apr 2025 - 23:46 WIB