BANDUNG, PelitaJabar – Persoalan stunting harus dimulai dari hulu. Hal ini penting agar keluarga terbebas dari bencana peradaban. Semuanya harus dimulai sejak sebelum pernikahan dan masa kehamilan.
Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat RI (DPR RI) Netty Prasetiyani Heryawan mengungkapkan, segala sesuatu harus dimulai dari keluarga.
Ada empat syarat guna membangun keluarga berkualitas.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Pertama, niat dan tujuan berkeluarganya harus jelas.
“Jika tidak diniati untuk beribadah bisa saja Ketika baru satu tahun berumah tangga mungkin sudah banyak masalah, lalu berujung pada perceraian,” ujarnya disela Promosi KIE Program Percepatan Penurunan Stunting yang digelar di Gedung PGRI Banjaran, Kabupaten Bandung, Minggu, 15 Oktober 2023.
Kedua, harus punya persiapan dan perencanaan. Untuk perempuan nikah minimal harus berusia 21 tahun dan laki-laki setidaknya 25 tahun.
Ketiga, berumah tangga itu perlu ketahanan keluarga. Ketahanan keluarga harus dibangun dengan agama.
”Dengan berpegang teguh kepada ajaran agama, istri atau suami tentu akan saling menyayangi, saling menghargai, melakukan kewajiban dan haknya dengan baik, berperilaku terpuji dan lainnya,” bebernya.
Sedangkan yang terakhir, pola pengasuhan yang benar dan tepat.
”Jika kita semua sebagai sebuah keluarga melakukan keempat syarat tersebut Insha Allah tidak akan ketemu stunting atau gagal tumbuh akibat kekurangan gizi dalam waktu yang panjang,” tambahnya.
Sementara Ketua Tim Kerja Penguatan Kemitraan BKKBN Provinsi Jawa Barat Herman Melani memaparkan fungsi dan peran utama BKKBN dalam penanganan percepatan stunting.
”Dengan tumbuh dan kembang tidak optimal, maka peluang anak stunting menjadi menjadi tentara atau polisi yang mengharuskan tinggi badan ideal menjadi kecil. Belum lagi jika dihubungkan dengan perkembangan otak yang terhambat,” ucapnya.
Senada, Ella Hafla mengatakan, kegiatan DP2KBP3A dalam percepatan penurunan stunting di Kabupaten Bandung, diantaranya pendampingan dan pelaporan keluarga beresiko stunting.
“Terdapat sekitar 235.577 keluarga beresiko stunting di Kabupaten Bandung. Tahun 2023 ini fokus prioritas penurunan dan pencegahan stunting ada di 55 desa yang tersebar di 17 kecamatan,” terangnya.
Hadir mantan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan. ***