Ngeri, Bandung Jadi Lautan Sampah

- Penulis

Sabtu, 29 Oktober 2022 - 06:56 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANDUNG, PelitaJabar – Ngeri. Mungkin itulah kata yang tepat menggambarkan kondisi Kota Bandung yang terkenal sebagai Paris Van Java.

Bagaimana tidak, lautan sampah menghiasi beberapa sudut kota saat ini.

Padahal, masa jabatan Wali Kota Bandung, Yana Mulyana tinggal beberapa saat lagi, namun menyisakan sejumlah pekerjaan rumah (PR) yang harus segera diselesaikan.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kurangnya partisipasi dari Satuan Kerja Perangkat Dinas (SKPD), membuat sampah menjadi perhatian masyarakat.

Sampah dalam beberapa hari terakhir dibiarkan menumpuk di sejumlah Tempat Penampungan Sampah Sementara (TPS).

Perubahan status dari Perusahaan Daerah (PD) Kebersihan menjadi Dinas Lingkingan Hidup dan Kebersihan (DLHK) sepertinya tidak membawa dampak yang lebih baik.

Begitupun program Kang Pisman yang dicanangkan Alm Mang Oded.

Dari pantauan, tumpukan sampah semakin menggunung sehingga menimbulkan aroma yang kurang sedap bagi lingkungan sekitar. Terlebih saat ini memasuki musim penghujan.

‘Yang jelas kami jadi ga nyaman karena adanya aroma kurang sedap yang bersumber dari tumpukan sampah,’ papar Eni (50), salah seorang pedagang di Pasar Sederhana kepada wartawan, Jumat 28 Okyober 2022.

Senda, Tuti (45) warga Jalan Warta, Kelurahan Cibangkong, Kecamatan Batununggal menyebutkan, tumpukan sampah yang berada tak jauh dari tempat tinggalnya menebar bau busuk.

‘Selain menimbulkan bau juga bisa mengakibatkan penyakit. Jadi tolong segera diangkut,’ pintanya.

Salah seorang petugas di TPS Sederhana membenarkan sampai dengan saat ini belum ada pengangkutan.

Namun ia pun tak menjelaskan alasan tentang keterlambatan armada pengangkut yang biasanya rutin beroperasi.

‘Memang dalam beberapa hari ini belum ada pengangkutan. Alasanya kenapa, saya tidak tahu,’ ucapnya.

Bukan hanya kedua masalah tersebut saja yang kini tengah dihadapi, persoalan reklame liar dan habis masa berlakunya pun masih banyak yang berdiri.

Sepertinya perlu segera dilakukan evaluasi terkait kinerja dan kepatuhan SKPD terkait. (Tim)

Komentari

Berita Terkait

Cetak Advokat Handal, DPD FERARI Jabar dan STAI Siliwangi Gelar PKPA
Penutupan AAYF 2025, Farhan Sebut Bandung Adalah Kota dengan Ragam Budaya Berkumpul dan Bersatu
Vakum 11 Tahun, Farhan Harap Pasar Seni ITB Jadi Agenda Rutin
Malaysia Hingga India Hadiri Pembukaan Asia Africa Festival 2025
Uji Tabrak TIGGO 9 Kecepatan 50KM/Jam, Hasilnya Luar Biasa
Keren, Karya Kriya Tekstil dan Fashion Tel-U Pernah Kolab Bareng Desainer Ternama
bank bjb Perkuat Sinergi dengan Pemkab Kuningan Lewat Pinjaman Daerah
Dadi Ahmad Roswandi Nakhodai IKASMANTIKA 2025–2030

Berita Terkait

Senin, 20 Oktober 2025 - 18:36 WIB

Cetak Advokat Handal, DPD FERARI Jabar dan STAI Siliwangi Gelar PKPA

Senin, 20 Oktober 2025 - 17:32 WIB

Penutupan AAYF 2025, Farhan Sebut Bandung Adalah Kota dengan Ragam Budaya Berkumpul dan Bersatu

Senin, 20 Oktober 2025 - 17:21 WIB

Vakum 11 Tahun, Farhan Harap Pasar Seni ITB Jadi Agenda Rutin

Senin, 20 Oktober 2025 - 17:08 WIB

Malaysia Hingga India Hadiri Pembukaan Asia Africa Festival 2025

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 20:11 WIB

Keren, Karya Kriya Tekstil dan Fashion Tel-U Pernah Kolab Bareng Desainer Ternama

Berita Terbaru

Wali Kota Bandung saat meninjau Pasar Seni ITB. PJ/Dok

FEATURED

Vakum 11 Tahun, Farhan Harap Pasar Seni ITB Jadi Agenda Rutin

Senin, 20 Okt 2025 - 17:21 WIB