NAMA lengkapnya Nora Kurnia Lativa. Gadis manis ini begitu tegar dan tak pantang menyerah dalam mengarungi kehidupannya.
Terlahir sempurna seperti gadis pada umumnya di Sidoarjo 26 Desember – 1996, Mbak Nora begitu dia akrab dipanggil, merupakan sosok gadis supel dan cepat bergaul.
Bolabasket adalah hobi yang sangat disenangi Mbak Nora.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Saya sangat senang main basket. Dulu saya atlet basket, tapi sekarang”, Nora menghentikan ceritanya.
Tampak matanya mulai memerah dan lambat-laun muncul air mata menetes di pipinya. Nora terdiam sebelum melanjutkan ceritanya mengingat bagaimana sebuah kecelakaan membuat kehidupannya berputar 360 derajat.
“Kurang lebih 10 tahun yang lalu tepatnya di tahun 2013, saya mengalami kecelakaan jatuh dari motor. Kedua kaki saya terlindas dumtruck. Hingga akhirnya dengan berat hati harus diamputasi,” kenangnya memulai cerita kepada PJ Kamis 28 Septembet 2023.
Sejak kecelakaan itu, Nora yang beralamat di Jalan Marngali Kabupaten Indramayu banyak diam dirumah.
“Saya malu ketemu siapa pun dengan kondisi tidak ada kedua kaki saya. Dulu saya sempurna, tapi sekarang cacat,”ucapnya dengan nada sedih.
Cukup lama berdiam diri dirumah tanpa tahu apa yang akan dikerjakan dengan kondisi cacat seperti itu, hingga akhirnya anak pasangan Umi Sa’adah dan alm Maskur Hasan mulai bangkit.
“Bismillah saya coba bangkit. Lagian lama-lama diam dirumah ngapain juga, saya lupakan basket. Pokoknya semua masa lalu yang berbau senang-senang saya tinggalkan. Tutup buku dan buka lembaran baru,” kata dia sembari tersenyum.
Lalu dia menggeluti dunia olahraga baru yaitu atletik.
Lho, kok bisa?
Ternyata diam-diam Nora melihat perkembangan di luar. Dari beberapa sumber dan informasi, dia tahu kalau ada lembaga seperti NPCI merangkul anak-anak yang cacat (Berkebutuhan khusus) mengadu nasib di olahraga prestasi difabel.
“Terimakasih pak Supriatna Gumilar Ketua NPCI Jabar yang telah memberi saya kesempatan berprestasi di olahraga atletik di Peparnas ini. Juga pak Yitno Ketua NPCI Indramayu,”ucap Nora.
Di atletik kurang lebih ada 4 tahun. Nomor spesialissasinya di lempar cakram, tolak peluru dan lempar lembing.
Kenapa menyukai atletik.?
“Kenapa saya memilih atletik, itu pun juga gak ada alasan spesifik. Intinya saya menyukai atletik, karena atletik adalah “ibunya” semua olahraga,”ucap Nora.
Keluarga termasuk memberikan support yang tak tanggung-tanggung. Mulai dari terpuruk sejak mengalami kecelakaan hingga bangkit menjadi atlet atletik.
“Alhamdullilah kalau keluarga sangat mendukung saya terjun di dunia olahraga. Termasuk cabang olahraga atletik. Dukungan serta doa penuh selalu mereka berikan kepada saya,” kenang Nora.
Disinggung orang yang berpengaruh pada prestasinya di cabang olahraga atletik, Nora sempat terdiam sejenak.
“Semua pelatih sangat berpengaruh di karir saya. Intinya tanpa mereka saya bukan apa apa. Dan tidak jadi manusia berprestasi di atletik seperti sekarang. Saya tidak bisa menyebutkannya satu persatu.
Kalau manejer saya di Pelatda Peparnas sekarang pak Puji, beliau selalu memotivasi saya,” tuturnya.
Antara Nora dengan manajer bernama Puji, ada kesamaan. Puji yang berdinas di Kesatuan Paspampres, mengalami kecelakaan hingga membuat satu kakinya harus diamputasi.
Prestasi yang pernah di dapat Nora Peparnas tahun 2021 lalu di Papua masing-masing medali perak lempar cakram, medali perunggu lempar lembing dan medali perunggu di nomor tolak peluru.
Lalu di Peparda Bekasi tahun 2022 lalu juga berhasil memperoleh medali emas lempar cakram, medali emas tolak peluru dan medali perak lempar lembing.
Pengalaman bertanding banyak mengesankan. Menurutnya, dibalik perjalanan sebuah pertandingan terdapat proses latihan yang luar biasa.
“Makanya dalam diri saya tanamkan betapa proses latihan yang serius dan disiplin tidak akan membohongi hasil prestasi. Saya percaya itu,” papar Nora.
Target di Peparnas Sumut-Aceh?
“Insya Allah untuk target Peparnas di Sumut-Aceh, semoga bisa mendapatkan hasil terbaik. Kalau target, ya jelas medali emas. Semoga Allah mengabulkan keinginan saya ini,” katanya mengakhiri perbincangan.
Bangkitlah Nora, teruslah berprestasi. Joelkarnain