NPCI Jabar Bantah Tidak Ada Pungutan diluar Kontribusi Resmi

- Penulis

Kamis, 13 Februari 2025 - 11:19 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANDUNG, PelitaJabar – Wakil Sekretaris Umum NPCI Jawa Barat H. Dody Kusdinar membantah adanya pungutan liar terhadap bonus yang didapatkan atlet, pelatih atau manejer yang berjuang di Pekan Paralympiade Nasional (Peparnas) lalu di Solo, Jawa Tengah.

“Tidak benar itu, biasalah kalau info yang di dapat sejengkal ditambah-tambah berjengkal-jengkal. Sehingga jadi enak untuk “digoreng” diluar sana,” kata H. Dody.

Dia mengaku diperintah langsung Ketua Umum Hari Susanto menengahi “isu hitam” yang berkembang diluar itu menyebutkan di NPCI namanya kontribusi dan bukan pengutan.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Mulai dari pusat, provinsi hingga Kabupaten dan Kota sudah diatur di Anggaran Dasar dan Rumah Tangga tentang kontribusi.

“Dimana letak salahnya,” katanya.

Jadi diluar kontribusi itu tidak diperbolehkan adanya pungutan lain.

“Soal kontribusi kita ada aturannya Kang. Tidak bisa dilakukan sewenang-wenang. Dan itu ada aturan berapa besaranya dan berapa persen dari bonus yang didapat. Baik oleh atlet, pelatih atau pun manejer,” jelas H. Dody.

Makna kontribusi itu sendirinya katanya, setelah atlet berprestasi dan mendapat penghargaan dari Pemerintah daerah. Sementara Pengcab NPCI di daerah hanya ada bantuan dana hibah saja.

Lalu dari mana sumber anggarannya yang lain kalau tidak dikumpulkan dari kontribusi.

“Bisa dimanfaatkan untuk sekretariat apalagi kalau punya sendiri. Itukan aset dan itu milik bersama gitu ya. Jadi butuh biaya selain pembinaan yang dilakukan terhadap atlet yunior dan lain-lainnya,” bebernya.

Jika atlet atau siapa pun yang punya keperluan lain, bisa dibebaskan.

“Aku gak punya dan ada keperluan lain kata atlet atau pelatih, itu bisa dibebaskan juga. Tidak ada paksaan,” sambungnya.

Jadi yang dirinya tahu hanya bersifat himbauan.

“Saya juga lakukan investigasi senyap gitu ya. Ternyata bukan pungutan, bahkan sebelum memita tambahan kontribusi mereka musyawarahkan dulu sesama pengurusnya. Tidak pengutan pak, saya musyawarahkan karena ingin mengembangkan dan membangun NPCI di daerah. Begitu kata pengurus di daerah yang saya temui,” aku H. Dody

Pengurus KONI Kabupaten Majalengka Bidang Pembinaan Prestasi ini, tidak hanya menelusuri KBB. Tapi hampir ke semua daerah.

“Jadi saya minta agar tolong dipahami apa yang dimaksud dengan kontribusi dan apa pula yang disebut pungutan.
Kalau kontribusi jelas diatur oleh anggaran dasar dan rumah tangga. Tapi kalau ada pengutan lain tentu berdasarkan kesepakatan dan musyawarah,” Paparnya.

Semua bisa saja bermuara untuk melakukan pembinaan kepada atlet-atlet yuniornya dan keperluan lainnya untuk memajukan NPC di Kabupaten dan Kota.

“Intinya dengan bonus semua sama-sama bahagia dan Sejahtera. Karena dalam keberhasilan atlet ada orang lain yang juga ikut bekerja.
Yang paling penting adalah dalam pengelolaan keuangan harus tertib administrasi, kafabel dan bertanggungjawab dan tidak asal-asalan,” ingat H. Dody.

Sebenarnya katanya soal pengelolaan keuangan sudah merupakan haknya daerah masing-masing.

Nanti Pengcab itu diawasi oleh Provinsi. Lalu diarahkan manejerialnya pengelolaannya yang baik dan benar. Nah Jawa Barat diawasi juga sama pusat dan inspektorat.

Di NPCI Jabar juga ada Badan Audit Internal

“Alhamdulillah dalam kepemimpinan pak Hari ini saya pikir sudah melakukan perubahan yang sangat hebat dan revolusioner. Semua bidang diberdayakan dan diberi tanggungjawab. Sehingga semua bergerak. Pokoknya saya yakin organisasi yang dipimpin pak Hari ini gak amburadul lah ya,” katanya.

Soal su tambahan pemotongan 2,5 persen, lagi-lagi dibantah.H. Dody.

Bukan pemotongan, namun kesadaran untuk berkontribusi.

“Jadi gini, kan ada atlet juga pelatih juga dan cabor juga yang tidak mendapatkan medali. Mereka juga sama-sama.menikmatilah. Jadi berbagi-bagi rezekilah. Itu informasi yang dapat. Intinya adalah meminta kesadaran berkontribusi dengan maksud yang sangat baik,” tambahnya.

Dia mencontohkan di tenismeja dapat medali dan bonus, sementara di atlet renang pelatihnya tidak dapat apa-apa.

“Cuma kan saya juga heran diluar jadi ramai katanya ada tambahan potongan bonus diluar kontribusi yang 25 persen,” ucapnya.

Dody mengajak agar yang mendengar informasi apapun sebaiknya langsung konfirmasi ke NPCI Jawa Barat guna menghindari kesimpangsiuran alias hoax. Joel

 

Komentari

Berita Terkait

PT Len & BRIN Identifikasi Kerusakan Banjir Sumatera via Satelit
Kasus Jual Beli Jabatan, Pernyataan Ega Bikin Geram Warganet
Tim Dayung Jabar Raih Medali Kejuaraan Internasional di India
Wakili Gubernur KDM, Siska Gerfianti Terima Penghargaan PK 25
Turun ke Desa Nagrak, Wihaji Sebut Mungkin Orang Tahu, Tapi Kalau Rasa Beda
La Nyalla Buka BK Porprov Cabor Muaythai
Chery TIGGO 8 Raih “Car of the Year” dan “Hybrid Hero”
Diikuti 80 Brand Industri Otomotif, GJAW 2025 Resmi Ditutup

Berita Terkait

Kamis, 4 Desember 2025 - 14:39 WIB

PT Len & BRIN Identifikasi Kerusakan Banjir Sumatera via Satelit

Rabu, 3 Desember 2025 - 15:16 WIB

Kasus Jual Beli Jabatan, Pernyataan Ega Bikin Geram Warganet

Rabu, 3 Desember 2025 - 14:50 WIB

Tim Dayung Jabar Raih Medali Kejuaraan Internasional di India

Rabu, 3 Desember 2025 - 13:51 WIB

Wakili Gubernur KDM, Siska Gerfianti Terima Penghargaan PK 25

Rabu, 3 Desember 2025 - 13:16 WIB

Turun ke Desa Nagrak, Wihaji Sebut Mungkin Orang Tahu, Tapi Kalau Rasa Beda

Berita Terbaru