BANDUNG, PelitaJabar – Kota tasikmalaya belum sepenuhnya akan menjadi tuan rumah Pekan Paralympik Daerah (Peparda) tahun 2022. Mengingat saat ini persiapan belum dilaksanakan.
“Kami terus berkoordinasi tentang hal tersebut. Tetapi keputusan harus di ambil berdasarkanhasil musyawarah dengan Badan Legislatif di DPRD kota Tasikmalaya,” jelas Cepi Puad Angsori, Ketua National Paralympik CommitteIndonesia (NPCI) Kota Tasikmalaya kepada PJ.com Rabu (14/10/2020).
Selain itu, Cepi menuturkan, berdasarkan hal negatif pengaruh penyebaran Covid-19 di Kota Tasikmalaya yang saat ini mencapai 300 kasus, juga menjadi pertimbangan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Jadi saya melihat masih banyak kemungkinan yang menjadi pertimbangan. Sehingga belum ada kata pastinya. Apalagi ditambah perkembangan virus Corona, ini menjadi Indikator kepastian tuan rumah Peparda,” terangnya.
Dalam berbagai kesempatan, pihaknya selalu berkoordinasi dengan Ketua Umum NPCI Jawa Barat.
“Koordinasi dengan NPCI Jawa Barat sangat baik. Saat ini bersama Ketua NPCI Jawa Barat Pak Supriatna Gumilar, kami sedang dibantu dalam proses serta berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Tasikmalaya terkait kepastian jadi atau tidak menjadi tuan rumah Peparda 2022,” ucap Cepi.
Terkait aktifitas program NPC Kota Tasikmalaya selama masa pandemi Covid-19,Cepi menyebutkan tak ada yang berubah.
“Semua berjalan seperti biasa. Hanya saja karena pandemi Covid-19, program latihan pun berjalan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) Pemerintah Kota Tasikmalaya. Terutama yang berkaitan dengan 3-M yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan. Termasuk menghindari kerumunan,” ujarnya.
NPC Kota Tasik selalu sejalan dan seiramadengan langkah langkah yang dilakukan pemerintah.
“Komunikasi pasti berjalan baik. Dalam hal ini tentu dengan dukungan dinas terkait yaitu DinasPemuda, Olahraga, Budaya Dan Pariwisata (Disporabudpar) Kota Tasikmalaya,” pungkas bendahara NPCI Jabar ini. Joel-Mal