BANDUNG, PelitaJabar – Boro-boro gembira karena mendapatkan bonus hasil perjuangan di Pekan Paralimpik Naaional (Peparnas) di Papua. Yang ada malah kekecewaan melihat besaran pajak yang dikenai kepada para atlet, pelatih yang offisial lainya terlalu besar.
Raut wajah kecewa tak dapat dibendung, tatkala ratusan atlet, pelatih dan offisial kontingen Peparnas Jabar mengurusi pencairan bonus lewat bank bjb di komplek Dispora Jabar Arcamanik Selasa 7 Desember 2021.
‘Sebagai pimpinan di NPCI Jabar, saya harus menagkap raut kekecewaan atlet saya ini dan mencari solusi yang terbaik,’ jelas Supriatna Gumilar kepada PJ saat dimintai komentarnya.
Dengan langkah cepat, Supriatna mengumpulkan para manajer Cabang Olahraga (Cabor) untuk mendapatkan masukan terkait besaran pajak progresif yang sangat ‘mencekik’.
‘Saya kumpulkan para manejer untuk mendapatkan masukan terkait pajak itu. Saya juga minta agar para manajer mengumpulkan buku tabungan dan ATM yg sudah diterima para atlet dan pelatih agar tidak digunakan dulu,’ katanya.
Intinya pertemuan para manejer ini akhirnya memutuskan dan tertuang dalam berita acara, semua manajer keberatan dengan besaran pemotongan pajak tersebut.
Mereka meminta kepada Ketua NPCI Jabar untuk memfasilitasi pengajuan nota keberatan kepada Dinas Pemuda dan Olahraga dan Direktorat Jendral (Dirjen) Pajak Jawa Barat.
‘Pada nota keberatan itu para manejer juga sepakat untuk men-nol kan pajak merujuk pemberian bonus di Paralimpiade Tokyo 2021 yang diberikan Bapak Presiden,’ tegas Supriatna.
Nota keberatan itu akan dilayangkan kepada kedua instansi Dispora dan Dirjen Pajak secepatnya.
‘Kita akan layangkan secepatnya. Saya pribadi dan pimpinan NPCI Jabar tidak mau para atlet dan pelatih terlalu larut ‘gaduh’ dengan persoalan pajak yang sangat mencekik ini,’ pungkasnya. Joel