BANDUNG, PelitaJabar – Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat nilai ekspor produk hasil perikanan Indonesia tahun 2021 mencapai USD 5.7 Milliar atau sekitar Rp. 90 trillun.
KKP terus berupaya meningkatkan target nilai ekspor mencapai USD 7,13 milliar di tahun 2024.
Tujuan ekspor hasil kelautan utama adalah Amerika Serikat, Cina, ASEAN, Jepang, dan Uni Eropa.
Salah satu program KKP adalah pengembangan perikanan budi daya berbasis komoditas ekspor dengan udang sebagai salah satu komoditas unggulan selain, lobster, kepiting/ rajungan, dan rumput laut.
Erwin Dwiyana Direktur Pemasaran, Ditjen Penguatan Daya Saing Kementrian Kelautan Perikanan dalam konferensi Pres Pameran Seafood Show Of Asia 22022 menyampaikan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan terus mendorong penguatan branding Indonesian Seafood di kancah dunia guna menarik minat buyer dan investor dengan branding Indonesia Seafood, Naturally Diverse, Safe and Sustainable.
Kementerian Kelautan dan Perikanan juga memfasilitasi beberapa UMKM binaannya untuk mengikuti pameran SeaFood Show of Asia 2022 agar produk UMKM tersebut bisa dikenal di Pemeran SEAFOOD SHOW ASIA 2022 yang diselenggarakan bersamaan dengan SIAL INTERFOOD diikuti oleh lebih dari 100 perusahaan di bidang Seafood dari total 750 perusahaan dan HORECA.
Pameran ini berasal dari 27 negara diantaranya Australia, Belanda China, India, Indonesia, Iran, Italia, Jepang, Jerman Kanada, dan negara lainnya.
Budhi Wibowo, Ketua Asosiasi Produsen Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan (AP5I) menyampaikan, selain terus mengembangkan pasar ekspor, anggota AP5I akan serius mengembangkan pasar dalam negeri produk olahan perikanan.
Penjualan ke pasar dalam negeri selain dilakukan melalui berbagai retailer besar dan kecil juga melalui penjualan online melalui berbagai ecommerce dan marketplace yang trend penjualannya terus mengalami peningkatan.
Budhi Wibowo menyatakan, kendala utama peningkatan penjualan produk olahan perikanan ke pasar dalam negeri adalah sulit dan mahalnya pengiriman “door to door” produk frozen dalam jumlah kecil dari Industri Pengolahan perikanan ke konsumen akhir.
CEO Krista Exhibition, Daud D Salim mengungkapkan, Pameran SEAFOOD SHOW OF ASIA dan SIAL INTERFOOD 2022 tahun ini terasa sangat istimewa setelah hampir 3 tahun vakum akibat pandemi.
‘Kami bangga dapat menyelenggarakan pameran ini yang menjadi barometer kebangkitan Industri pengolahan Industri Makanan minuman yang didalamnya ada Industri Pengolahan Perikanan,’ ucapnya.
Berbagai acara dan kompetisi yang menarik pada pameran ini diharapkan akan menarik pengunjung dalam dan luar negeri setidaknya 82,000 pengunjung mengulangi sukses pameran yang sama pada tahun 2019.
Daud juga mengungkapkan, pada pameran ini para peserta dari Industri pengolahan perikanan, selain bertemu langsung dengan buyer asing juga akan bisa bertemu dengan para pembeli olahan perikanan dalam negeri, seperti para chef, pengusahaha catering, jaringan ritel modern, hotel, restaurant dan para distributor produk olahan perikanan.
‘Pameran ini akan berlangsung di tanggal 09 – 12 November 2022 di Jakarta international Expo, Kemayoran Indonesia,’ pungkasnya.
Informasi selanjutnya dapat dilihat pada: www.sialinterfood.com. ***