BANDUNG, PelitaJabar – Kekuatan taekwondo di Jawa Barat benar’benar sudah merata. Terbukti pada hasil hasil Kejuaraan ITN Open VII tahun 2024 ini, Unit Panther Martial Art (PMA) dari Kota Bekasi tampil sebagai Juara Umum I.
Ini artinya kekuatan taekwondo yang biasanya berkiblat di Kota Bandung kini mulai beranjak ke kota lain.
Dan kali ini, Unit Kota Bekasilah yang menggeser kota Bandung yang akhirnya tampil sebagai Juara Umum Pertama.
Atas keberhasilannya itu, PMA berhak atas tropi bergilir, hadiah uang pembinaan sebesar Rp 6 juta serta sebuah motor listrik.
Unit PMA Kota Bekasi tersebut sebelumnya menempati posisi ketiga pada ITN Open VI 2023 lalu. Pada ITN Open kali ini PMA menurunkan 80 atlet dan berhasil menjadi Juara Umun Pertama.
Juara umum kedua menerima hadiah sebesar Rp 4,5 juta plus tropi direbut Unit Taekwondo Bandung Inten (TBI) Kota Bandung dengan raihan 7 medali emas, 4 perak dan 3 medali perunggu.
Sedangkan Unit asal Kota Cirebon yaitu Taekwondo Kota Cirebon (TKC) menempati posisi sebagai Juara Umum tiga dengan mdmbawa pulang 6 medali emas, 7 perak dan 4 medali perunggu. TKC pun berhak atas tropi dan hadiah uang pembinaan sebesar Rp 3 juta.
Momentum luar biasa ini nampaknya bakal jadi spirit untuk penyelenggaraan ITN Open ditahun mendatang. Bayangkan, jumlah peserta hampir menembus angka 3000. Sebuah angka yang nampaknya sulit ditandingi untuk sebuah event serupa.
Ketua panitia Didin Nurdiansyah kepada wartawan mengatakan bahwa secara keseluruhan ITN Open VII Tahun 2024 berjalan lancar dan sukses.
“Dari perjalanan persiapan awal sampai finish penyenggaraan, Alhamdulillah semua berjalan lancar,”kata Didin.
Yang sangat menggembirakan kata pemegang DAN IV taekwondo ini adalah banyaknya atlet muka baru potensial yang muncul sebagai bibit berkualitas.
Kiat sukses penyelenggaraan Kejuaraan, secara tegas disebutkan Kang Didin begitu dia akrab di sapa adalah komunikasi dan soliditas.
“Saya sangat meyakini betul arti sebuah komunikasi dan soliditas antar sesama panitia. Artinya selalu ada perbaikan, evaluasi dan koordinasi. Dan yang paling penting adalah komunikasi dengan para senior. Itulah kuncinya. Dan itu dilakukan sejak awal persiapan sampai usai kejuaraan. Terimakasih teman-teman panitia,” papar Kang Didin.
Senada, salah seorang penggagas ITN Open, Master Suryana bersyukur karena kejuaraan kejuaraan berjalan lancar tanpa kendala.
“Kesuksesan ini tak bisa dilepaskan dari peran serta pelatih, orangtua atlet dan peserta itu sendiri,” ucap Master Suryana.
Kekompakan panitia menjadi kunci utama.
“Apresiasi yang tinggi atas peran serta orangtua dikejuaraan ini. Mereka bersikap tertib dan taat aturan. Bayangkan kita mau menghadapi puasa, tapi orang tua selalu mendampingi putra putrinya. Ini luar biasa.,” sebut Pemegang DAN VII Taekwondo.
Kedepannya kata Sekretaris Umum Pengprov TI Jawa Barat ini, Kejuaraan ITN Open harus lebih baik.
“Mohon doanya saja. Insya Allah bakal ada inovasi-inovasi baru guna lebih menarik peserta dan sekaligus menunjukkan cabor taekwondo lebih exellent,” tambahnya.
Terkait animo peserta yang luar biasa, menurutnya penggunaan dua lokasi lapangan yang berbeda masih belum memungkinkan. Hal ini menyangkut aturan dan izin rekomendsi dari Pengprov TI Jabar.
“Tidak dibolehkan Pengprov TI Jabar dalam penggunaan dua lokasi pertandingan. Walau tidak ada rekomendari dari Pengprov TI Jabar, kita menyiasatinya dengan penambahan hari pertandingan,” jelas Master Suryana.
Disinggung lahirnya juara baru pada ITN Open kali ini, dia menyebutkan hal itu adalah dinamika taekwondo di Jabar.
“Ternyata banyak potensi yang baru terlihat dan tergali. Misalnya Panther Martial Art (PMA). Meski bukan pendatang baru, tapi bisa tampil sebagai juara umum. Ini artinya ada potensi yang tersembunyi. Karena itulah kita bisa dengan pasti mengatakan, ini adalah keberhasilan pembinaan Pengprov TI Jabar,” pungkasnya.
Kejuaraan ITN Open VII tahun 2024 menurunkan hampir 100 panitia dan 95 wasit. Joel