BANDUNG, PelitaJabar – Meski industri otomotif didalam negeri terjun bebas, namun pasar ekspor dinilai masih cukup tinggi. Terlebih hadirnya berbagai pemain baru, meningkatkan ‘gairah’. sehingga membuat Jawa-Barat sebagai pusat inovasi di dunia otomotif.
“Pasar roda empat di ASEAN turun, Thailand yang awalnya berada di posisi kedua, kini di urutan tiga, dimana Malaysia naik menjadi no 2 setelah Indonesia. Karena itu data yang valid sangat penting, sehingga kami berupaya mendongkrak industri otomotif melalui kolaborasi termasuk dengan Pemrov Jabar,” papar Kukuh Kumara, Sekretaris Umum (Sekum) Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) saat press conference GIIAS 2025 di Bandung, Kamis 18 September 2025.
Berdasarkan data GAIKINDO, whole sales nasional pada Juli–Agustus 2025 naik 1,5 persen. Ritail sales naik 5,7 persen. Dibanding periode Januari–Agustus 2024, kali ini turun masing-masing sebesar 10,6 persen (whole sales) dan 10,7 persen (retail sales).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Di Jabar sendiri industri otomotif berkontribusi sekitar 14,4 persen dan manufaktur lebih banyak di Jabar. Hadirnya merek baru mencerminkan potensi industri kendaraan bermotor di Jawa Barat terus berkembang,” tambahnya.
Dia berharap, melaui Pameran mobil GIIAS 2025 di Bandung ini mampu mendongkrak industri otomotif.
“Kalau untuk ekspor kita masih bagus, sekitar 40 ribu per bulan terutama ke Amerika Latin,” pungkas Kukuh didampingi Project Director GIIAS The Series Abiyoso Wietono.
Pameran GIIAS 2025 berlangsung selama lima hari mulai 1-5 Oktober 2025 di Sudirman Grand Ballroom, jalan Jenderal Sudirman Kota Bandung.
Terdapat puluhan brand otomotif dan pemain baru termasuk mobil listrik di GIIAS 2025 Bandung. ***









