- Pendapatan tumbuh 22%YoY menjadi Rp 10,50 triliun
- EBITDA yang dinormalisasi tumbuh 10% YoY menjadi Rp. 4,97 triliun
- Pelanggan meningkat 41% YoY menjadi total 82,6 juta
- Pengguna aktif MyXL, AxisNet dan mySmartfren mencapai 41,4 juta
- Trafik layanan meningkat 43% YoY
- Jumlah BTS meningkat 28% YoY sehingga total mencapai lebih dari 209 ribu.
BANDUNG, PelitaJabar – PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk (XLSMART) mengumumkan pencapaian kinerja setelah merger (pasca-merger) periode kuartal kedua 2025. XLSMART tetap berhasl meraih pencapaian kinerja yang positif.
Di kuartal kedua (Q2) 2025 perseroan berhasil meraih total pendapatan Rp 10,50 triliun, meningkat 22% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (YoY),
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
EBITDA yang dinormalisasi (Normalized EBITDA) sebesar Rp 4,97 triliun dengan normalized EBITDA margin 47%, dan laba bersih yang dinormalisasi (Normalized PAT) sebesar Rp 313 miliar.
Sedangkan kontribusi pendapatan layanan data dan digital pada total pendapatan mencapai lebih dari 91%. Secara keseluruhan pendapatan XLSMART di semester pertama 2025 mencapai Rp. 19,10 trlliun.
Presiden Direktur & CEO XLSMART, Rajeev Sethi mengatakan, kuartal kedua 2025 menjadi tonggak penting bagi XLSMART.
“Dua setengah bulan setelah proses merger dilakukan, kami menghadapi tantangan eksternal maupun internal. Secara eksternal, industri masih diwarnai kompetisi yang ketat, sementara secara internal, kami perlu memastikan operasional perusahaan tetap solid sehingga layanan kepada pelanggan tetap optimal”. katnya dalam keterangan Rabu 27 Agustus 2025.
Dikatakan, XLSMART sejumlah pencapaian penting telah terwujud pada kuartal kedua pasca merger, di antaranya terciptanya skala bisnis yang semakin besar, integrasi jaringan yang terus berlangsung sesuai rencana, serta meningkatnya pengalaman pelanggan.
“Kami bersyukur dapat terus menjaga pertumbuhan pendapatan, masih meraih profitabilitas, serta menghadirkan layanan yang inklusif, inovatif, dan bernilai tambah bagi seluruh pelanggan”, ungkap Rajeev.
Hingga akhir kuartal kedua 2025, total jumlah pelanggan XLSMART meningkat mencapai 82,6 juta, dengan ARPU campuran (blended) tetap di kisaran Rp 36 ribu.
Dari sisi beban biaya operasional, terjadi peningkatan biaya sebagai imbas dari proses merger.
Sementara untuk beberapa komponen biaya lainnya mengalami kenaikan YoY, seperti infrastruktur, interkoneksi dan pengeluaran langsung lainnya, termasuk beban biaya regulatory.
“Secara keseluruhan, beban biaya operasional di kuartal kedua ini mengalami peningkatan sejalan dengan munculnya biaya-biaya yang terkait langsung dengan merger menjadi entitas baru XLSMART,” pungkasnya.
Per kuartal kedua 2025, utang kotor tercatat di angka Rp 23,19 triliun, dengan rasio gearing net debt to EBITDA (termasuk finance lease) sebesar 3,53x.
Utang bersih tercatat sebesar Rp 21,93 triliun. XLSMART tidak memiliki utang berdenominasi USD. Sebesar 78% dari pinjaman yang ada saat ini memiliki suku bunga mengambang (floating) dan 22% memiliki suku bunga tetap. Free Cash Flow (FCF) berada pada tingkat yang sehat, dengan peningkatan sebesar 35%, menjadi Rp 6,48 triliun.
Di akhir kuartal kedua 2025, total jumlah BTS XLSMART mencapai lebih dari 209 ribu BTS, meningkat 28% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara trafik layanan di periode ini juga mengalami pertumbuhan sebesar 43% YoY, mencapai 3.817 Petabybes. ***