Penebangan Pohon di Kota Bandung diduga Libatkan Oknum DPKP3?

- Penulis

Jumat, 7 Oktober 2022 - 16:32 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANDUNG, PelitaJabar – Sejumlah pohon di Kota Bandung, rusak bahkan hilang.

Disinyalir, penebangan ilegal tersebut diduga melibatkan oknum Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Pertanahan dan Pertramanan (DPKP3) Kota Bandung.

Salhj satunya terjadi di Jalan Lemahneundeut, Kelurahan Sukawarna, Kecamatan Sukajadi Kota Bandung.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sedikitnya, dua pohon mahoni berdiameter kurang lebih 100 cm, nasibnya tak jelas, hidup enggan mati pun tak mau.

Untungnya sebelum punah, kepergok petugas Satpol PP Kecamatan yang saat itu tengah melakukan patroli.

Aksi pengrusakan dan pemusnahan pun berhasil dihentikan. Bahkan esoknya pohon disegel.Namun kondisi pohon sudah rusak dan hanya menyisakan pohon utamanya saja.

‘Kalau melihat bagaimana para pekerja memangkas pohon, sepertinya sudah profesional. Diduga dilakukan oleh pihak dinas terkait,’ sebuy seorang warga sekitar yang enggan disebutkan namanya itu.

Mantri Polisi Kecamatan Sukajadi, Indratno,saat dikonfirmasi terkait aksi pehentian pemotongan pohon adalah lebih kepada antisipatif. Apalagi saat dilakukan pemeriksaan tidak memperlihatkan surat ijin penebangan.

‘Kami terpaksa menghentikan pemangkasan. Disinyalir pohon tersebut akan dipangkas habis. Namun saat dimintai keterangan, pekerja penebangan hanya mengantongi surat pemangkasan bukan penebangan,’ paparnya Kamis (7/10/2022).

Pihaknya lantas mengkonfirmasi kepada pemilik lahan melalui orang kepercayaannya.

Pemilik lahan menyebutkan, telah menyerahkan uang Rp 80 juta kepada pihak kedua untuk melakukan penebangan karena dianggap pohon tersebut mengganggu akses masuk.

‘Pemilik lahan mengakui, agar pohon tersebut ditebang karena menghalangi akses masuk. Bahkan untuk meloloskan keinginannya, pemimilik telah menyerahkan uang Rp 80 juta. Namun hingga batas waktu yang dijanjikan tidak selesai, karena kita berhentikan,’ tambahnya.

Selang sehari setelah diberhentikan pemotongan, Satpol PP Kota Bandung langsung melakukan penyegelan.

Namun itu pun hanya bertahan dua pekan, segel tersebut kembali dibuka dengan alasan pemilik lahan sudah memberikan dana konpensasi atau denda sebesar Rp 10 juta.

‘Iya betul segel pohon di jalan Lembahneundeut sudah kami buka karena pemilik lahan sudah membayar denda,’ tegas Mujahid, Kasi Penyidik Satpol PP Kota Bandung via Whatsapp.

Dia berjanji akan menindak tegas jika pemilik melakukan penebangan sebelum mengantongi ijin menebang dari DPKP3.

‘Dibukanya segel bukan berarti pohon boleh ditebang, Kalau pohon tersebut tiba-tiba hilang akan kita tindak tegas,’ pungkasnya. *** TIM

Komentari

Berita Terkait

Cetak Advokat Handal, DPD FERARI Jabar dan STAI Siliwangi Gelar PKPA
Penutupan AAYF 2025, Farhan Sebut Bandung Adalah Kota dengan Ragam Budaya Berkumpul dan Bersatu
Vakum 11 Tahun, Farhan Harap Pasar Seni ITB Jadi Agenda Rutin
Malaysia Hingga India Hadiri Pembukaan Asia Africa Festival 2025
Dosen Tel-U Sabet Empowered Women Awards 2025 Tingkat Asia-Pasifik
Uji Tabrak TIGGO 9 Kecepatan 50KM/Jam, Hasilnya Luar Biasa
Keren, Karya Kriya Tekstil dan Fashion Tel-U Pernah Kolab Bareng Desainer Ternama
bank bjb Perkuat Sinergi dengan Pemkab Kuningan Lewat Pinjaman Daerah

Berita Terkait

Senin, 20 Oktober 2025 - 18:36 WIB

Cetak Advokat Handal, DPD FERARI Jabar dan STAI Siliwangi Gelar PKPA

Senin, 20 Oktober 2025 - 17:32 WIB

Penutupan AAYF 2025, Farhan Sebut Bandung Adalah Kota dengan Ragam Budaya Berkumpul dan Bersatu

Senin, 20 Oktober 2025 - 17:21 WIB

Vakum 11 Tahun, Farhan Harap Pasar Seni ITB Jadi Agenda Rutin

Senin, 20 Oktober 2025 - 17:08 WIB

Malaysia Hingga India Hadiri Pembukaan Asia Africa Festival 2025

Minggu, 19 Oktober 2025 - 15:05 WIB

Dosen Tel-U Sabet Empowered Women Awards 2025 Tingkat Asia-Pasifik

Berita Terbaru

Wali Kota Bandung saat meninjau Pasar Seni ITB. PJ/Dok

FEATURED

Vakum 11 Tahun, Farhan Harap Pasar Seni ITB Jadi Agenda Rutin

Senin, 20 Okt 2025 - 17:21 WIB