Peran Pemuda Dalam Pelestarian Alam

- Penulis

Selasa, 21 Juni 2022 - 11:58 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bulan Juni ini, tepatnya tanggal 5 diperingati sebagai hari lingkungan hidup (HLH) sedunia.

Namun, bencana alam masih mendera bumi. Pemanasan global menjadi PR penduduk bumi.

Adapun kondisi lokal, juga tidak terlepas dari bencana alam, misalnya banjir bandang di Ciwide pada 15 Juni 2022 lalu.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Selain hujan, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) Asep Kusumah mengatakan, alih fungi lahan menjadi salah satu penyebab banjir bandang di Kecamatan Ciwidey dan Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung.

Hal ini menyebabkan ekosistem kehilangan daya dukungnya. Ketika cuaca ektrem, terjadi kolaps yang mengakibatkan bencana.

Tampaknya, tanggung jawab pelestarian alam harus sudah mulai bergeser ke pundak pemuda.

Karena kerusakan alam sebagai akibat kelalaian manusia saat ini disadari atau tidak, adalah buah peninggalan generasi sebelumnya.

Bukan tanpa alasan, kerusakan alam terjadi sedemikian memprihatinkan.

Selain itu, akibat penerapan sistem kapitalisme, menjadikan materialisme sebagai standar kehidupan.

Kehidupan berjalan terlihat hanya mengejar keuntungan, sehingga keserakahan mendominasi, tanpa memperhatikan akibat terhadap alam.

Kapitalisme juga tidak mengenal pembagian kepemilikan. Mereka yang memiliki kapital, dapat menguasai apapun termasuk sektor milik umum hingga vital.

Fenomena alih fungsi lahan menjadi salah satu contohnya. Maka wajar,  bencana alam menjadi sisi yang tidak dapat dipisahkan dari sistem kapitalistik saat ini. Maha Benar Allah dengan firmanNya:

“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia agar Allah menimpakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, supaya mereka kembali (ke jalan yang benar) (TQS ar-Rum [30]: 41).

Oleh karena itu,  pemuda hendaknya memiliki sudut pandang baru untuk melestarikan alam, sehingga bukan sekedar seremonial semata, namun langkah nyata revolusioner.

Karena paradigma lama yaitu kapitalisme tidak mampu mengantarkan penjagaan alam

Jika menilik kepada Islam, sejak diturunkan, Islam bertujuan menebar rahmat ke seluruh alam sebagaimana disebutkan dalam Al-quran Surat Arrum ayat 41.

Seperangkat aturan Islam yang komprehensif dalam menjaga alam,  terlihat dari hal berikut ini:

Landasan perbuatan adalah iman.  Seorang mukmin, menjadikan landasan perbuatannya adalah iman,  bukan mengejar keuntungan semata.

Ini bermakna, perbuatannya harus sesuai dengan tuntunan syariat dan tidak bertentangan dengannya.

Islam memiliki konsep 3 jenis kepemilikan, yaitu individu, negara, dan milik umum/masyarakat.

Kepemilikan umum mencakup tiga jenis harta:

(a) segala sesuatu yang menjadi bagian dari kemaslahatan umum masyarakat, seperti tanah lapang di sebuah negara;

(b) barang tambang yang depositnya sangat besar, seperti sumber-sumber minyak;

(c) benda-benda yang tabiatnya menghalangi monopoli seseorang atas penguasaannya, seperti sungai-sungai.

Hal ini berdasarkan hadits Nabi SAW:

“Kaum muslimin berserikat dalan tiga hal, air, api, dan padang gembala”.

Dengan penetapan kepemilikan umum ini, maka siapapun tidak dapat melakukan alih fungsi lahan sekehendak masing-masing, karena kepemilikan umum tidak bisa dipindahtangankan kepada individu, sehingga alam akan terjaga.

Islam mendorong untuk menghijaukan lahan, misalnya terdapat dalam hadits-hadits berikut:

“Siapa saja yang menghidupkan tanah mati, maka tanah itu menjadi miliknya.” (HR at-Tirmidzi).

Dan hadits Nabi SAW : Siapa saja yang memiliki tanah hendaklah ia tanami, atau ia pinjamkan kepada saudaranya. Jika dia tidak mau, biarlah dia pegang (pertahankan) tanahnya itu.(HR al-Bukhari)

Terkait ini,  Islam menjadi negara sebagai pengelola urusan masyarakat, dengan menegakkan hukum-hukumnya dan memberi sanksi jika ada pelanggaran.

Nabi SAW bersabda:

“Imam (kepala negara) adalah pengelola urusan masyarakat, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban atas pengelolaannya”. (HR. Muslim)

Demikianlah, saatnya pemuda mengambil alih tanggung jawab penjagaan alam, dengan menjalankan konsep revolusioner yang ditawarkan Islam. Karena kapitalisme, nyata-nyata hanya mengantarkan kerusakan alam akibat keserakahan. ***

Komentari

Berita Terkait

XL ‘Circle’ Tiap Anggota Bisa Dapat Gratis Kuota 5GB
Arif Prayitno Diminta Kembali Pimpin PORLASI Jabar
Wujudkan ‘Jabar Hattrick’ di PON Lalu KONI Apresiasi Cabor Layar
Nuryadi : KONI Harus “Ngarojong” Program Pemkot Bandung
Profesor Suo Sebut Disrupsi Terjadi 5 Tahun Mendatang
Tim Monev NPCI Kota Bandung Pantau Latihan Atlet
Puting Beliung Terjang Dua Kampung, Puluhan Rumah Rusak Parah
Pohon Tumbang Timpa Rumah Warga, Jalur Samarang Macet Parah

Berita Terkait

Minggu, 16 Maret 2025 - 12:56 WIB

XL ‘Circle’ Tiap Anggota Bisa Dapat Gratis Kuota 5GB

Minggu, 16 Maret 2025 - 12:25 WIB

Arif Prayitno Diminta Kembali Pimpin PORLASI Jabar

Minggu, 16 Maret 2025 - 12:11 WIB

Wujudkan ‘Jabar Hattrick’ di PON Lalu KONI Apresiasi Cabor Layar

Sabtu, 15 Maret 2025 - 13:40 WIB

Nuryadi : KONI Harus “Ngarojong” Program Pemkot Bandung

Jumat, 14 Maret 2025 - 13:59 WIB

Profesor Suo Sebut Disrupsi Terjadi 5 Tahun Mendatang

Berita Terbaru

FEATURED

XL ‘Circle’ Tiap Anggota Bisa Dapat Gratis Kuota 5GB

Minggu, 16 Mar 2025 - 12:56 WIB

SALAM KOMANDO :  Aan Johana (kanan) melakukan salam Komando dengan Ketua Umum Pengprov PORLASI Jabar Arif Prayitno usai membuka Rakerda PORLASI Jabar Sabtu 15 Maret 2025. PJ/Joel

FEATURED

Arif Prayitno Diminta Kembali Pimpin PORLASI Jabar

Minggu, 16 Mar 2025 - 12:25 WIB

FEATURED

Nuryadi : KONI Harus “Ngarojong” Program Pemkot Bandung

Sabtu, 15 Mar 2025 - 13:40 WIB

FEATURED

Profesor Suo Sebut Disrupsi Terjadi 5 Tahun Mendatang

Jumat, 14 Mar 2025 - 13:59 WIB