BANDUNG, PelitaJabar – Telkomsel terus berupaya meningkatkan potensi ekonomi, terutama kapabilitas digital UKM melalui DCE Summit 2024 dengan tema ‘Accelerating SME Growth Thru Digital Skills’ di Bandung (04/07/2024).
Puncak Program Digital Creative Entrepreneurs (DCE) ketiga yang digelar sejak Desember 2023, DCE Summit 2024 menghadirkan sejumlah UKM unggulan dari kalangan pelaku usaha dan pemilik jenama lokal se-Indonesia berbagi pengalaman tentang program akselerasi UKM dan pemanfaatan digital bersama alumni dan ahli.
Nyoman Adiyasa, Vice President Area Account Management mengungkapkan, DCE Summit 2024 fokus memberikan solusi untuk meningkatkan kapabilitas, kompetensi, dan kreativitas para pelaku usaha serta pemilik jenama lokal se-Indonesia.
Menurutnya, para brand owner ini penting untuk masuk dunia digitalisasi, agar meningkatkan usaha dan efisiensi, serta memperluas pasar, sehingga bisa menembus pasar global, salah satunya melalui digital.
“Sesuai arah dengan Telkomsel, kita sangat care dalam hal ini DCE, dimana kita punya ecommerce semacam blast secara digital kepada pelanggan-pelanggan. Dengan adanya digitalisasi, setidaknya bisa bersaing secara global,” bebernya saat menjadi salah satu narasumber di DCE Summit 2024, di Cornerstone Auditorium, Paskal Hyper Squere Kamis (04/07/2024).
Tak hanya itu, dia melanjutkan salah satu poin penting lainnya adalah pemasaran. Meski banyak produk yang sama, namun dari sisi teknik marketing harus berbeda.
“Karena itu, digitalisasi yang ada di Telkomsel, manjadi salah satu solusi guna meningkatkan brand atau produk itu sendiri,” ucap Adiyasa.
Dikatakan, brand owner dengan situasi apapun, harus adaptif. Misal seperti saat ini melemahnya rupiah, dapat dijadikan peluang untuk memasarkan produk ke mancanegara.
“Harus lebih fokus jualan keluar Indonesia, caranya dengan memanfaatkan infrastruktur,” tegasnya.
Sementara, salah satu pelaku UKM atau brand owner bernama Gea mengakui, Penting untuk meningkatkan ketrampilan, termasuk menyamakan visi misi saat mencoba kolaborasi.
“Jaringan bisnis juga ga kalah penting dengan permodalan. Akan banyak peluang unuk bisa kolaborasi, misal brand makanan kolab sama brand fashion, dan ini banyak terjadi dan sukses,” ucapnya.
Dirinya juga merasa, saat ini pelaku UKM dapat dengan mudah mengembangkan produknya.
Dikatakan, untuk memulai bisnis, bagi Gea terlalu mudah, salah satunya serius mengikuti program seperti ini biar tidak ketinggalan.
“Sekarang serba mudah, semua sudah ada, tinggal bikin brand, lalu upload ke medsos. Sementara menghadapi persaingan, kita bisa lakukan branding, banyak produk di pasaran, namun kita bisa mengulik, misalnya dari sisi valuenya, packagingnya dan sebagainya,” papar Gea.
Dalam kegiatan tersebut, hadir 12 UKM unggulan di kategori F&B (Quinn Kitchenz, Rendang Sulaiman, Oh My Gethuk), Fashion (Doyle, Upject, Indri Boutique), Craft (Rajoet Gawenan, Saadi Ganoor, D’Arum), dan Personal Care (Adeos Odor, Empiris Herbal, Nasho) terpilih untuk mengikuti sesi Academy dan Mentoring secara online sejak Mei 2024.
Pada 2-3 Juli 2024 di Bandung, keduabelas peserta berkumpul secara offline menjalani agenda Bootcamp bersama para ahli di bidang UKM, Live Shopping untuk memperluas awareness produk dan jenama peserta, dan Final Pitch memperebutkan gelar UKM terbaik DCE 3.0.
Pada akhir tahap Final Pitch di DCE Summit 2024, OhMyGethuk, dengan produk kudapan tradisional, dinilai telah mengalami perkembangan dan pencapaian paling signifikan sepanjang periode program dan berhak mendapatkan gelar Best of The Best SME of DCE 2024.
Selain itu, terdapat juga UKM yang bernama Doyle, D’Arym craft, serta Nasho mendapatkan gelar best track dari masing-masing kategori.
Sejak peluncurannya pada 2021, Program DCE telah mendukung lebih dari 2.500 UKM lokal dan mencetak hingga 350 UKM unggulan.
Informasi selengkapnya tentang DCE silahkan klik laman ce.co.id dan media sosial @dce_id. ***