BANDUNG, PelitaJabar – Persoalan keluarga di Jawa-Barat, tidak bisa diselesaikan oleh satu dua lembaga. Pasalnya, tingginya angka kekerasan terhadap perempuan dan perceraian, menjadi salah satu kasus yang harus mendapat perhatian bersama, termasuk didalamnya awak media.
“Masalah-masalah berkaitan dengan keluarga di Jawa Barat ini sangat berat. Ada kekerasan rumah tangga, ada trafficking, perceraian yang tinggi, dan lain-lain. Tugas kita bersama mewujudkan ketahanan keluarga. Saya optimistis setelah bertemu super team teman-teman jurnalis Jawa Barat. Yuk kita bersama-sama,” beber Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Jawa Barat Siska Gerfianti disela gathering dengan para jurnalis Jabar di salah satu cafe di Bandung, Kamis sore 27 Februari 2025.
Karena itu, Siska mengajak seluruh stakeholder dan juga awak media untuk bersama-sama fokus menanggulangi persoalan keluarga.
Dia mengapresiasi Forum jurnalis baru dideklarasikan bertepatan dengan Forum Perangkat Daerah Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Tingkat Provinsi Jawa Barat pada 13 Februari 2025 lalu.
“Apapun namanya, saya pikir yang penting substansinya, aksi konkretnya. Jangan sampai tukcing alias dibentuk lalu cicing. Nah, teman-teman jurnalis membuktikan hal itu. Spreading berita yang dilakukan sangat massif, sehingga bisa mempercepat paparan informasi,” ucap Siska.
Inisiator Perkumpulan Jurnalis Peduli Keluarga Jawa Barat Najip Hendra SP mengaku kalangan jurnalis siap membangun kolaborasi dengan DP3KB Jawa Barat.
“Lebih dari sekadar penyebar informasi, jurnalis sejatinya mampu menjalankan perannya dalam advokasi program atau kebijakan. Relasi unik antara jurnalis dengan pimpinan daerah atau bahkan swasta menjadi kekuatan advokasi pengambilan kebijakan,” kata Najip.
Jurnalis bisa dilibatkan secara aktif dalam pembuatan konten portal resmi DP3AKB Jawa Barat, baik berita reguler, laporan mendalam (indepth report), feature keluarga atau anak, profil inspiratif, dan lain-lain.
“Bentuknya bisa berupa workshop optimalisasi peran tenaga lapangan terdepan keluarga berencana (Teladan KB), motivator ketahanan keluarga (Motekar), dan Forum Anak Daerah (FAD) sebagai kontributor portal resmi DP3AKB Jabar,” pungkas Najib.
Kedua pihak sepakat menggelar penganugerahan penghargaan bagi insan jurnalis, institusi media, atau pemerintah daerah yang dianggap layak menjadi rujukan guna mewujudkan ketahanan keluarga. ***