BANDUNG, PelitaJabar – Warga dan Civitas Akademi Universitas Padjadjaran (Unpad) yang didominasi perempuan memanen sayuran di Jalan Teuku Angkasa, RT 01 RW 09 Kelurahan Lebak Gede Kecamatan Coblong, Kamis 21 April 2022.
Sejumlah sayuran yang dipanen di antaranya selada, cabai, tomat, dan kangkung.
Panen kali ini merupakan hasil urban farming dengan menggunakan metode Smart Watering yang dikembangkan oleh Unpad. Metode ini merupakan inovasi hidroponik self-watering system atau penyiraman otomatis dan mandiri.
Canggihnya, metode tersebut memanfaatkan penerapan gaya gravitasi, prinsip archimedes, kapilaritas dan plant driven sebagai energi untuk menjalankannya. Sehingga bebas dari penggunaan energi listrik.
Direktorat Inovasi dan Korporasi Unpad, Diana Sari menerangkan, Unpad bekerjasama dengan warga Coblong membuat program ekosistem urban farming. Hal ini sebagai upaya untuk meningkatkan peran perempuan dalam warisan budaya.
‘Konsep ini memanfaatkan lahan sempit di area kota. Salah satunya sistem pengembangan hidroponik. Ini sejalan dengan program Pemerintah Kota Bandung yakni Buruan Sae,’ katanya.
Ketua Program Studi Teknik Pertanian Unpad, Sofia Dwi Ratna menambahkan, metode ini merupakan yang pertama di Indonesia. Produk sejenis bisa ditemukan di Inggris dan Australia.
‘Jadi kalau impor mahal, kita kembangkan dengan sistem sejenis, namun prinsip kerja berbeda,’ jelasnya.
Berkaitan dengan memperingati Hari Kartini, ia mengatakan, urban farming ini juga merupakan pemberdayaan perempuan. Karena melibatkan para kaum hawa agar bisa lebih produktif.
‘Kita juga ada pelatihan dan pendampingan kepada kaum perempuan. Mulai dari pelatihan budidaya pengolahan dan pascapanen,’ bebernya.
Sementara itu, Ketua RW 09 Kelurahan Lebak Gede, Inong memastikan warga khususnya para ibu ikut andil dalam pengolahan sayuran.
‘Kita bergerak, juga memanfaatkan lahan yang dulunya kumuh. Hasilnya saat ini bersih juga lahannya bermanfaat untuk menanam sayuran,’ katanya.
Atas hal itu, Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengapresiasi upaya-upaya yang dilakukan warga bersama Unpad.
‘Lewat teknologi yang dikembangkan oleh Unpad bisa menjawab kebutuhan pangan bagi warga,’ pungkasnya.
Pemkot Bandung berupaya membuat tematik pangan di setiap wilayah. Sehingga ketika panen bisa dikonsumsi lebihnya lagi dijual. ***