BANDUNG, – bank bjb optimis bisa konsisten mempertahankan kinerja positif di 2021.
Berdasarkan catatan, sepanjang tahun hingga jelang tutup tahun 2020, bank bjb mengalami pertambahan pertumbuhan positif sekitar 8,7% kredit bjb khususnya di sektor BPD.
Bahkan, selama pandemi covid-19, bank bjb meraih beragan penghargaan. Terbaru, bank bjb dipercaya memperoleh Bisnis Indonesia Award (BIA) 2020 kategori The Most Resilience Bank.
Direktur Utama bank bjb Yuddy Renaldi mengungkapkan kunci bank bjb dapat bertahan di masa pandemi Covid-19, bank bjb mengawali dengan optimisme di awal tahun 2020 dengan berbagai masukan dari para pakar ekonomi, situasi dan kondisi 2020 akan jauh lebih baik dari 2019.
Namun Tak ada yang tahu, pada triwulan I 2020, pandemi covid-19 begitu mempengaruhi dari sisi perekonomian khususnya perekonomian nasional.
“Dari sisi bisnis modal sendiri bank bjb atau BPD secara keseluruhan yakni pilar pertama daripada pertumbuhan segmentasi pembiayaan bank bjb masih besar di posisi segmentasi konsumer. Hal inilah yang menjadi sumber atau sifatnya yang menjadi landasan untuk pertumbuhan ke depannya,” kata Yuddy dalam forum diskusi webinar Market Outlook 2021 : Economic Trends During Pandemic Kamis (17/12/2020) yang disiarkan secara live streaming di official youtube channel bank bjb dan zoom.
Dalam forum tersebut, bank bjb menghadirkan Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Kepala Biro Perekonomian Sekretariat daerah Provinsi Jawa Barat Benny Bachtiar, Direktur Keuangan Perum Bulog Bagya Mulyanto
Selain itu juga ada Direktur Utama PT. Sri Rejeki Isman Tbk Iwan Setiawan, Founder and Chairman Ancora Grup Gita Wirjawan, Direktur Utama bank bjb Yuddy Renaldi dan Direktur Komersial dan UMKM bank bjb Nancy Adistyasari.
Yuddy melanjutkan, segmentasi korporasi dan UMKM menjadi segmentasi bisnis andalan yang pihaknya terus dorong.
“Salah satu konsentrasi bank bjb untuk bertahan di 2020 yakni dengan meyakini konsumer sebagai pilar utama pertumbuhan dengan fix income yang ada terutama dengan menyasar para ASN di wilayah Pemrov Jabar, Banten, dan di seluruh Indonesia,” ucapnya.
Di lain pihak, bank bjb juga tumbuh signifikan di segmentasi korporasi yang pada 2020. Hal ini lantaran bank bjb banyak menyasar segmentasi yang mendukung untuk mengantisipasi atau meminimalisasi pertumbuhan Covid-19, seperti alat kesehatan, pertanian.
“Kami memang tumbuh secara bank wide pembiayaan bjb tumbuh di 8-9%. Namun di dalam RBB yang kami sampaikan hal yang sama. Artinya kami masih punya optimisme untuk 2021,” katanya.
Sementara Gubernur Jawa Barat mengapresiasi bank bjb atas kinerja baiknya di tengah pandemic covid 19.
Menurutnya, pasca pandemic, beberapa ekonomi baru menjadi orientasi ekonomi Jawa Barat.
Pertama Jawa Barat harus menjadi Provinsi utama dalam investasi, kedua Jabar wajib menjadi Provinsi swasembada ketahanan pangan. Ketiga ekonomi kesehatan, keempat ekonomi 4.0 dari manual beralih ke teknologi, kelima ekonomi digital, dan ekonomi ramah lingkungan, terakhir fokus ekonomi pariwisata lokal dan regional.
“Saya sangat apresiasi kepada bank bjb yang selama covid ini naik peformanya juga asetnya, semoga di tahun 2021 ekonomi Jawa Barat membaik dan bjb melompat,” pungkas Kang Emil. ***