BANDUNG, PelitaJabar – Sebanyak 138 atlet tenis meja se-Kota Cimahi meramaikan Pertandingan Sistem Peringkat Tenis Meja Se-Kota Cimahi Season I – Seri I Tahun 2025 mulai 31 Mei sampai 1 Juni 2025 l di GOR Tenis Meja Zipur Kota Cimahi.
“Sistem peringkat ini merupakan program awal dari kepengurusan Pengurus Cabang (Pengcab) Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI ) Kota Cimahi yang baru saja dilantik dua bulan lalu,” jelas Agung Permana, Ketua Panitia pelaksana Minggu 1 Juni 2025.
Dikatakan, seluruh program bermuara untuk pembinaan. Kami berharap tenis meja kota Cimahi akan menggeliat kembali dengan program baru ini,” tambahnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Event ini juga merupakan persiapan menghadapi Babak Kualifikasi (BK) Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2025 dan Porprov 2026.
“Kenapa pertandingan sistem peringkat ini dilaksanakan? Karena untuk menjawab ketidakjelasan sistem divisi. Kemudian ada keterbatasan pertandingan yang sifatnya prestasi. Karena selama ini lebih banyak pertandingan yang bersifat sekedar hobi. Sehingga prestasi tenis meja menurun.” tegas Agung.
Dengan sistem ini, tentunya memiliki data peringkat tenis meja yang dinamis berbasis web-site. Kemudian bersifat transparan dan dapat diakses siapa pun.
“Setiap pemain mempunyai rating untuk dasar penentuan peringkat,” ujarnya.
Pertandingan sistem peringkat ini satu-satunya di Indonesia. Dirinya berharap event ini dapat menjadi “triger” pembinaan yang baik.
Ketua Umum Pengcab PTMSI Kota Cimahi Deden Ganda Saputra menegaskan, kepengurusan Pengcab PTMSI Kota Cimahi membuat arah dan tujuan pembinaan prestasi yang jelas.
“Dari pada kita saling menunggu, Pak Agung rupanya punya inisiatif memulai kinerja pembinaan dalam bentuk pelaksanaan pertandingan tenis meja dengan sistem peringkat dengan tujuan supaya memiliki parameter yang jelas tentang keberadaan orang-orang yang hobi ataupun yang mau berprestasi di cabor tenis meja di kota Cimahi,” beber Deden.
Pembinaan Kelompok Umur (KU) akan kembali digalakkan. Karena saat ini pun pemantauan sudah dilaksanakan, bahkan mulai terlihat bibit atlet muda potensial.
“Pertandingan sistem peringkat ini bagi kami semacam “test-case”. Tapi kami optimis semuanya akan berjalan sesuai rencana. Apalagi kami didukung tim Informasi Teknologi (IT) yang bisa diandalkan,” kata Deden.
Ketua Bidang Pembinaan Prestasi (Binpres) Pengcab PTMSI Kota Cimahi Drs. Dadan Nuryana. MM, menyebutkan, bagi insan tenis meja soal teori peringkat nampaknya sudah dikenal lama. Hanya saja eksekusinya baru dilaksanakan Pengcab PTMSI Kota Cimahi.
“Sebenarnya lingkup Kota Cimahi sudah menjadi area kerja kita. Kita tidak melibatkan Pengcab lain. Kalau kemudian pertandingan sistem peringkat ini berjalan sukses, tentu merupakan satu kebanggaan bagi kami. Silahkan saja di adop Pengcab PTMSI daerah lain,” pungkasnya. Joel