GARUT, PelitaJabar – Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN, Wihaji, menegaskan pentingnya memastikan keberadaan Kampung KB tidak hanya bersifat administratif atau simbolik, tetapi sebagai pusat integrasi berbagai program pembangunan keluarga dan pemberdayaan masyarakat.
“Kita punya program Kampung KB, yaitu Kampung Keluarga Berkualitas. Semangatnya adalah memastikan di kampung tersebut ada integrasi program, supaya misalnya tidak stunting, ada pengasuhan anak, serta berbagai kegiatan lain yang tujuannya mewujudkan keluarga berkualitas yang sehat dan mandiri,” beber Wihaji saat menyambangi Desa Caringin, Kecamatan Caringin, Garut, tepatnya di Pesantren Miftahul Ulum yang juga menjadi lokasi Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB) Melati, Senin 10 November 2025.
Dikatakan, pihaknya ingin memastikan program Kampung KB di berbagai daerah berjalan sesuai tujuan, bukan sekadar nama tanpa makna.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kita mau bikin pendekatan baru. Jangan sampai nanti banyak Kampung KB, tapi faktanya tidak berjalan. Karena itu kita cek langsung ke lapangan. Tadi saya juga sudah berdialog dengan Pak Lurah dan tokoh pesantren. Ada beberapa program yang memang saling mendukung, termasuk pengembangan sumber daya manusia,” ucapnya.
Keterlibatan pondok pesantren dan lembaga masyarakat, memperkuat sinergi antar program.
“Kampung KB harus menjadi Kampung Keluarga Berkualitas yang saling integratif dan menyatu. Semangatnya satu meningkatkan kualitas SDM, membangun kemandirian, dan menciptakan kebahagiaan serta ketenteraman di masyarakat,” tegasnya.
Wihaji juga sempat berdialog dengan para calon pengantin, orang tua balita, hingga pelajar.
“Kita ingin memastikan setiap tahap kehidupan, mulai dari calon pengantin, balita, pelajar hingga mahasiswa, semua siap menghadapi tantangan masa depan. Itu juga menjadi pesan Presiden kepada saya: pentingnya menjaga stabilitas demografi,” pungkasnya.
Kegiatan diakhiri dengan ramah tamah bersama tokoh masyarakat dan pengasuh pondok pesantren. Wihaji berharap Kampung KB Melati dapat menjadi contoh nyata sinergi antara pemerintah, pesantren, dan masyarakat dalam membangun keluarga berkualitas dan berdaya saing. ***









