Satu Daerah Masuk Zona Tinggi

- Penulis

Sabtu, 8 Agustus 2020 - 18:54 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Protokol Kesehatan : Masyarakat sebagai garda terdepan melawan Covid – 19. Salah satunya selalu memakai masker. PJ-Dok

 

BANDUNG, PelitaJabar – Wakil Koordinator Sub Divisi Kebijakan dan Kajian Epidemiologi Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar –selanjutnya ditulis Gugus Tugas Jabar– Bony Wiem Lestari mengungkapkan, tren kasus positif Covid-19 meningkat.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Hal itu terlihat dari zona resiko 27 kabupaten/kota di Jabar. Periode 27 Juli – 2 Agustus 2020, terdapat satu daerah masuk zona resiko tinggi (merah), 9 daerah masuk zona resiko sedang (orange) serta 17 daerah resiko rendah (kuning).

“Sedangkan, pada periode 20-26 Juli 2020, tidak ada daerah di Jabar yang berstatus risiko tinggi,” Jelas Boy di GOR Saparua Jumat (07/08/2020).

Bony mengatakan, terdapat tiga aspek yang digunakan untuk mengukur level risiko COVID-19, yakni aspek epidemiologi, surveilans kesehatan masyarakat, dan pelayanan kesehatan. Selain itu, angka reproduksi efektif (Rt) COVID-19 Jabar pada 2 Agustus berada di angka 1,23.

“Peningkatan ini terjadi di antaranya karena ditemukan klaster baru. Kasus impor terjadi karena ada mobilitas penduduk, terutama dari daerah transmisi lokal yang masuk ke Jabar. Ada juga klaster perkantoran, klaster keluarga, dan klaster tenaga kesehatan,” ucapnya.

Hingga kini, Gugus Tugas Jabar sudah melakukan 171 ribu pengetesan (testing) metode uji usap (swab test) Polymerase Chain Reaction (PCR). Dari jumlah tersebut, kata Bony, positivity rate Jabar berada di angka 7,5 persen. Sedangkan, standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) adalah 5 persen.

Menurut Bony, dari permodelan yang dikerjakan, pihaknya memprediksi akan ada penambahan kasus positif COVID-19 sebanyak 2.200-3.000 dalam satu bulan ke depan. Maka itu, ia mengingatkan kepada masyarakat Jabar untuk disiplin terapkan protokol kesehatan dan menghindari kerumunan.

“Garda terdepan melawan COVID-19 ini adalah masyarakat sehingga implementasi protokol kesehatan, disiplin pakai masker, jaga jarak, terapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan syarat wajib,” pungkasnya. Rls

Komentari

Berita Terkait

Malaysia Hingga India Hadiri Pembukaan Asia Africa Festival 2025
Uji Tabrak TIGGO 9 Kecepatan 50KM/Jam, Hasilnya Luar Biasa
Keren, Karya Kriya Tekstil dan Fashion Tel-U Pernah Kolab Bareng Desainer Ternama
bank bjb Perkuat Sinergi dengan Pemkab Kuningan Lewat Pinjaman Daerah
Dadi Ahmad Roswandi Nakhodai IKASMANTIKA 2025–2030
Bukan Orkestra, Kuliner Bandung Mampu Ciptakan Harmoni & Nilai Spiritual
Peduli Terhadap Lingkungan, Erwin Apresiasi UNPAS
Atlet Biliar Kota Bandung Batara Kantongi Tiket Porprov 2026

Berita Terkait

Senin, 20 Oktober 2025 - 17:08 WIB

Malaysia Hingga India Hadiri Pembukaan Asia Africa Festival 2025

Minggu, 19 Oktober 2025 - 14:45 WIB

Uji Tabrak TIGGO 9 Kecepatan 50KM/Jam, Hasilnya Luar Biasa

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 20:11 WIB

Keren, Karya Kriya Tekstil dan Fashion Tel-U Pernah Kolab Bareng Desainer Ternama

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 14:34 WIB

bank bjb Perkuat Sinergi dengan Pemkab Kuningan Lewat Pinjaman Daerah

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 12:45 WIB

Bukan Orkestra, Kuliner Bandung Mampu Ciptakan Harmoni & Nilai Spiritual

Berita Terbaru

Uji ekstrem dua unit TIGGO 9 saling bertabrakan pada kecepatan 50 km/jam dengan sudut tumpang tindih 15°. PJ/ISTMW

FEATURED

Uji Tabrak TIGGO 9 Kecepatan 50KM/Jam, Hasilnya Luar Biasa

Minggu, 19 Okt 2025 - 14:45 WIB