Arif Susanto, suami Almarhumah Asih mengisahkan, sang Istri divonis kanker kulit stadium akhir, mendapat penanganan kurang maksimal saat berobat ke Rumah Sakit Hasan Sadikin.
‘Hari Rabu dibawa ke rumah sakit. Perlu tiga laporan, untuk bisa ditangani. Sebelum istri wafat pun, beberapa kali lapor ke kamar suster. Saya bilang istri saya kritis, namun tidak ada respons. Setelah istri berpulang, saya enggak karuan, marah-marah, baru para petugas itu datang ke kamar,’ papar Arif, Sabtu 21 Mei 2022.
Jauh sebelum divonis menderita kanker kulit, almarhum Asih awalnya terluka akibat tak sengaja menginjak paku payung Oktober 2021. Lalu lukanya dirawat sendiri.
Alih-alih membaik, dalam kurun waktu tiga bulan, luka di kaki Asih justru menjalar sampai ke daerah lutut, bahkan sampai ke paru-paru.
‘Saya enggak tahu itu sakitnya sakit apa. Yang jelas, setelah dua atau tiga bulan, istri ke Puskesmas dan akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Santo Yusuf. Dapat penanganan operasi ringan, lalu dirujuk ke RSHS,’ beber Arif.
Sementara Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengingatkan fasilitas pelayanan kesehatan di Kota Bandung harus terus memberi pelayanan terbaik pada masyarakat. Pelayanan harus diberikan tanpa membeda-bedakan jenis fasilitas kesehatan yang dimiliki pasien.
‘Kami datang ke sini bukan mencari siapa yang salah atau siapa yang benar, ini bentuk simpati dan kami berharap ini jadi pelajaran bagi kita semua,’ jelas Yana usai mengunjungi kediaman Arif Susanto di Gang Laksana, Jalan Ahmad Yani Kota Bandung, Sabtu 21 Mei 2022.
Kunjungan tersebut bertujuan menyampaikan belasungkawa atas berpulangnya Asih Sekarningsih.
‘Pemerintah Kota Bandung menyampaikan turut berduka cita sedalam-dalamnya atas meninggalnya Ibu Asih. Ini Qadarullah. Semoga pak Arif dan keluarga bisa menerimanya dengan sabar. Kita doakan Ibu Asih diterima iman Islamnya, diwafatkan dalam keadaan khusnul khatimah,’ tutur Yana.
Yana berharap, kejadian tersebut menjadi yang terakhir dan tidak terulang lagi.
‘Saya minta ini yang terakhir, dan jangan sampai terulang lagi,’ pungkasnya. ***