BANDUNG, PelitaJabar – Sosialisasi pengisian Kartu Kembang Anak (KKA) di kelompok Bina Keluarga Balita (BKB) memiliki peran strategis sebagai upaya percepatan penurunan stunting.
Berdasarkan SIGA, BKB di Jabar tercatat sebanyak 14.059 kelompok. Dari data tersebut, Keluarga yang aktif hadir pertemuan tercatat sebanyak 142.088 dari 327.812 keluarga anggota BKB atau hanya 43,34%. Sementara penggunaan KKA oleh kader tercatat sebanyak 129.972 keluarga atau sekitar 39,64%.
“Angka-angka tersebut menunjukkan, bahwa kita masih memiliki pekerjaan rumah untuk terus menyosialisasikan penggunaan KKA di kelompok BKB di seluruh wilayah Jawa Barat,” beber Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat, Fazar Supriadi Sentosa,saat membuka Kegiatan Orientasi Kartu Kembang Anak (KKA) Tingkat Provinsi dan Kelas Orang Tua Hebat Jawa Barat Tahun 2024, secara hybrid dari Clove Garden Hotel, Rabu (27/03/2024).
Namun tambahnya, bisa saja kader mau mencatat tapi barangnya tidak ada. Karena pasca refocusing, anggaran untuk cetak tentu terbatas.
“Jika kedepan ada peluang untuk menambah logistik cetak KKA, akan kami optimalkan,” tegasnya.
KKA sendiri melibatkan 627 kecamatan dengan jumlah peserta 5.957 kader dan Penyuluh KB dari seluruh kabupaten kota se-Jawa Barat.
“Khususnya untuk meningkatkan pemahaman orang tua dan anggota keluarga mengenai pentingnya pengasuhan pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) yang dipantau melalui KKA,” pungkasnya.
Oientasi juga terdapat tambahan materi dari pakar tumbuh kembang anak, dr. Viramita Kusnandi Rusmil, bertajuk “Cegah Stunting, Yuk Pantau Tumbuh Kembang Anak di 1000 Hari Pertama Kehidupan”. ***