BANDUNG, PelitaJabar — Ketua Umum Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (POBSI) Jawa Barat Ir. Rudy Rudolfus Kadarisman menegaskan, sosialisasi aturan sangat kurang dalam pelaksanaan Pekan Olahraga Daerah (Porda) XIII 2018 di Kabupaten Bogor lalu.
Karena itu, dirinya akan segera memfokuskan sosialisasi aturan sebelum pelaksanaan sebuah kejuaraan. Baik di multi even atau single even.
“Kedepan dalam bentuk even apa pun juga, sebelum pelaksanaan pertandingan, semua peserta sudah tahu dan paham terhadap aturan yang akan diberlakukan pada pertandingan itu,” tegas Rudy di Bandung Rabu (17/10).
Dikatakan, sosialisasi aturan kepada semua peserta kejuaraan termasuk di dalamnya atlet, pelatih dan pengurus adalah hal yang prinsip. Dengan adanya sosialisasi aturan pertandingan, diharapkan semua peserta memahami dan taat terhadap aturan
“Jadi tidak ada lagi yang namanya protes. Karena semua pihak memahami aturan tersebut. Ini akan kita terapkan pada even-even pasca Porda. Karena setelah Porda masih ada Kejurda, Kejurnas dan even lainnya,” katanya
Dalam waktu dekat, dirinya dan pengurus POBSI Jabar lainnya akan melaksanakan Rapat Kerja Provinsi (Rakerprov).
“Insya Allah secepat kita laksanakan. Semua Pengurus Cabang (Pengcab) akan kita undang. Salah satu materinya pembahasan aturan. Intinya biar mereka tahu, kalau sesudah lolos Babak Kualifikasi (BK) misalnya menghadapi Porda, mereka harus mengikuti aturan seperti apa lagi. Sehingga ini bisa meminimalisir kesalahan dalam memahami aturan,” ujar Rudy.
Pada saat Porda Bogor, lanjut Rudy banyak yang mengatakan terjadi konflik. “Menurut saya bukan konflik. Tapi ini momentum yang tepat dimana perbedaan itu menyatu dalam sebuah kebersamaan. Indah bila perbedaan itu dijalani dengan baik dan terasa enak bila dapat menyatukan perbedaan,” tambah dia.
Bagi Rudy, sebagai pemimpin yang diamanatkan Pengcab Jawa Barat, dirinya berprinsip kalau pintar tidak menggurui dan kalau cepat tidak mendahului. Joel