Tak Hanya Penghasil Kopi, Cimaung Menyimpan ‘Zamrud’ Yang Masih Terpendam

- Penulis

Selasa, 16 Agustus 2022 - 15:06 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DESA CAMPAKAMULYA yang terletak di Gunung Puntang, Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung, ternyata banyak menyimpan ‘Zamrud’.

Berjarak 24,1 km dari Kotamadya Bandung dengan perjalanan 56 menit, merupakan salah satu Desa di Kabupaten Bandung ini ternyata memiliki potensi yang cukup besar, baik wisata maupun produksi hasil desa salah satunya kopi.

Dari sisi Wisata, Desa Campaka Mulya menawarkan obyek berupa nuansa pegunungan serta alam desa dengan  fasilitas penginapan, tempat singgah bagi para wisatawan. Tak salah jika Desa wisata Legok Dayeuh menjadi pilihan asri bagi wisatawan.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

ASRI : Suasana Asri alam Desa Campakamulya. PJ-Dok

Kepala Desa Cemaka Mulya Haris menuturkan, wisata Desa Legok Dayeuh ini bertemakan edukasi persawahan, ditempat ini pengunjung bisa menikmati suasana alam.

‘Berbeda dengan Legok Dayeuh, pengunjung bisa menanam jagung dan komoditas lain. Bahkan pengunjung  bisa ikut menanam padi, pembenihan hingga ada istilah tandur, babut, ngagasrok, ngarambet sebagai bagian dari proses hingga padi bisa di panen,’ paparnya.

Selain itu, penataan sungai Cigereuh yang masih alami serta pengembagan perkemahan bekerjasama dengan BUMDES, tentunya menjadikan daya tarik tersendiri bagi pengunjung.

Para wisatawan yang berkunjung ke desa tersebut, kebanyakan memanfaatkan alamnya untuk kegiatan foto prawedding, penelitian hingga hanya sekedar healing atau jalan-jalan.

Menurut Sekdes Desa Cimaung Asep menuturkan, seiring waktu, kedepan semakin berkembang dengan konsep lebih kekinian.

‘Namun demikian, budaya, alam desa serta kearifan lokal tetap dipertahankan sehingga wisata ini berdampingan dengan wisata kopi gunung Puntang. Kebanyakan keluarga dan perusahaan banyak berkunjung ke tempat ini,’ tuturnya.

Gunung Puntang yang bersandingan dengan Gunung Malabar, menjulang tinggi hingga 2000 mdpl. Gunung Puntang sendiri terbentuk dari bongkahan lava berwarna abu-abu gelap. Bertekstur porfirafantik dan halus, menjadikan komposisi tanah cocok ditumbuhi pohon kopi.

OBESRVASI : Team Penulis saat melakukan observasi di Desa CampakaMulya. PJ-Dok

Dari segi hasil alam, Campaka Mulya merupakan Desa yang memiliki potensi luar biasa. Kopi yang dihasilkan bahkan dari beberapa literatur, sering disebut Kopi terbaik dari tanah sunda berasal dari Gunung Puntang Desa Campakamulya, Cimaung Kabupaten Bandung.

Industri Kopi yang kini makin berkembang, menjadi salah satu gaya hidup, kebutuhan dan kecintaan masyarakat, sehingga permintaan terhadap kopi terus melambung tinggi. Hal ini terlihat dari menjamurnya Kedai Kopi di berbagai daerah di Indonesia.

Jenis kopi yang dibudidayakan di Gunung Puntang merupakan varietas Arabica terbaik dengan varian red bourbon dan yellow catura. Kopi Arabica sendiri merupakan jenis kopi terbaik dibanding Robusta, karena mampu menyerap nutrisi dari tanaman di sekitarnya secara sempurna.

Berkat penghargaan dari Specialty Coffee Association of America (SCAA) Expo 2016 di Atlanta, Amerika Serikat, kopi Puntang telah mendunia. Bahkan, kopi Gunung Puntang menyabet peringkat pertama dunia dalam kategori rasa.

 

Presiden Jokowi pun pernah mencicipi Kopi tersebut. Ia menyebut dalam akun Instagramnya, kopi Gunung Puntang terbaik di dunia.

Kantor Desa Campaka Mulya, Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung. PJ-Dok

Dengan prestasi tersebut, kopi yang beraneka rasa ditambah penawaran alam desa, kebun kopi dan suasana pemandangan dan nuansa pegunungan bagi para wisatawan, seharusnya Campakamulya dengan segala keunikannya menjadi salah satu destinasi wisata yang patut dikunjungi.

Guna menggaet wisatawan, promosi pun terus dilakukan baik melalui media online, sosial maupun material promosi.

Dengan biaya ekonomis, Pemerintahan Desa Campakamulya tentunya mampu mempromosikan Campakamulya mulai lokal, nasional hingga ke mancanegara. Hal ini tentunya dengan berkolaborasi dengan seluruh pihak, termasuk sumberdaya dan potensi desa Campakamulya itu sendiri.

Kami Team Mahasiswa Magister Manajement Inovasi terdiri dosen dan  mahasiswa pasca sarjana Manajemen Inovasi STEMBI Bandung Bisnis School, terdiri dari Budi Djatmiko, Lena Susilawati, Panji Gumiwa, Andi Kadir serta Aan andi purnama, mengucakan apresiasi dan terimakasih sebesar besarnya kepada Kades, Sekdes dan seluruh aparatur desa yang sudah menerima kami dengan baik selama pengabdian masyarakat di Desa Cimaung. ***

Komentari

Berita Terkait

Malaysia Hingga India Hadiri Pembukaan Asia Africa Festival 2025
Uji Tabrak TIGGO 9 Kecepatan 50KM/Jam, Hasilnya Luar Biasa
Keren, Karya Kriya Tekstil dan Fashion Tel-U Pernah Kolab Bareng Desainer Ternama
bank bjb Perkuat Sinergi dengan Pemkab Kuningan Lewat Pinjaman Daerah
Dadi Ahmad Roswandi Nakhodai IKASMANTIKA 2025–2030
Bukan Orkestra, Kuliner Bandung Mampu Ciptakan Harmoni & Nilai Spiritual
Peduli Terhadap Lingkungan, Erwin Apresiasi UNPAS
Atlet Biliar Kota Bandung Batara Kantongi Tiket Porprov 2026

Berita Terkait

Senin, 20 Oktober 2025 - 17:08 WIB

Malaysia Hingga India Hadiri Pembukaan Asia Africa Festival 2025

Minggu, 19 Oktober 2025 - 14:45 WIB

Uji Tabrak TIGGO 9 Kecepatan 50KM/Jam, Hasilnya Luar Biasa

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 20:11 WIB

Keren, Karya Kriya Tekstil dan Fashion Tel-U Pernah Kolab Bareng Desainer Ternama

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 14:34 WIB

bank bjb Perkuat Sinergi dengan Pemkab Kuningan Lewat Pinjaman Daerah

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 12:45 WIB

Bukan Orkestra, Kuliner Bandung Mampu Ciptakan Harmoni & Nilai Spiritual

Berita Terbaru

Uji ekstrem dua unit TIGGO 9 saling bertabrakan pada kecepatan 50 km/jam dengan sudut tumpang tindih 15°. PJ/ISTMW

FEATURED

Uji Tabrak TIGGO 9 Kecepatan 50KM/Jam, Hasilnya Luar Biasa

Minggu, 19 Okt 2025 - 14:45 WIB