BANDUNG, PelitaJabar – Guna mendongkrak indikator pembangunan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung telah menyiapkan berbagai strategi.
Salah satunya strategi menanggulangi pengangguran, dengan memberikan pelatihan kewirausahaan kepada 9.060 orang, padat karya untuk 4.300 orang, pemagangan dalam negeri, pelatihan kompetensi dan juga job fair.
Sementara inovasi sistem Pelayanan Kesejahteraan Sosial Satu Pintu atau Yes! Jitu, merupakan platform pelayanan sosial terintegrasi berbasis pada data tunggal.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Jadi beberapa inovasi-inovasi yang kita sampaikan dalam rangka untuk mengatasi beberapa indikator makro yang dijadikan target kinerjanya pemerintah kota,” beber Pj Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono pada kegiatan pembinaan dan optimalisasi pencapaian indikator makro pembangunan di Pemerintah Kota Bandung dari Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin dan Sekda Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman di Pendopo Kota Bandung, Rabu 19 Juni 2024.
Terkait dengan penanggulangan kemiskinan, kata Bambang, Integrasi dan satu basis data menjadi salah satu kunci dalam penanggulangan kemiskinan. Dengan data yang sama maka intervensi program dalam penanggulangan kemiskinan dapat dilaksanakan secara optimal.
“Mudah-mudahan intervensinya akan tepat sasaran kirakira begitu jadi memang sejauh itu memang ada selisih data dan itu menjadi masalah,” ujarnya.
Terkait stunting, saat ini Pemkot Bandung telah menetapkan target penurunan prevalansi stunting diangka 14 persen.
Untuk mencapai target tersebut Pemkot telah menelurkan 88 inovasi yang tersebar di 29 perangkat daerah, 30 kecamatan dan 29 kewilayahan. Selain itu, Pemkot Bandung juga telah memakai sistem informasi stunting dengan aplikasi e-Penting.
“Kita juga melakukan pencegahan stunting baru dengan berbagai program,” katanya.
Untuk pengolahan sampah, Pemkot juga telah melakukan edukasi pengolahan sampah mandiri kepada masyarakat mulai dari hulu hingga ke hilir serta melakukan pemberdayaan rumah magot di 30 kecamatan dan 151 Kelurahan.
Sementara Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman mengatakan, untuk menyelesaikan berbagai persoalan kota, perlu adanya lompatan kinerja pembangunan yang signifikan.
“Mulailah dengan target yang progresif. Indikator makro Kota Bandung harus ditingkatkan kualitasnya dan itu harus dilompatkan. Bagaimana harus melompatkan kinerja,” katanya.
Ia menyebut, Kota Bandung harus menjadi percontohan seluruh kabupaten kota lainnya di Jawa Barat dengan berbagai capaian kinerja yang optimal dan progresif.
“Kami mulai dari Kota Bandung sebagai role model. Pak Gubernur akan berkeliling memberikan arahan dan guideline teknis. Target kami untuk Kabupaten kota Jawa Barat adalah efektifnya capaian indikator makro pembangunan,” pungkasnya. ***









